Startup pendidikan Zenius kembali melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap karyawan. Ini ketiga kalinya perusahaan rintisan itu memangkas jumlah pekerja sejak 2022.
Kabarnya, jumlah pegawai yang di-PHK sekitar 30 orang.
Zenius mengatakan, PHK dilakukan karena iklim ekonomi saat ini menciptakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi startup di seluruh dunia.
“Zenius harus menyelaraskan dan memprioritaskan ulang organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang,” kata perusahaan dalam keterangan pers kepada Katadata.co.id, Selasa (28/2).
“Untuk mencapai tujuan mencapai arus kas positif dan memastikan keberlanjutan bisnis, Zenius harus membuat beberapa keputusan sulit yang secara langsung akan mempengaruhi karyawan,” tambah perusahaan.
Startup pendidikan itu tengah berfokus mengoptimalkan semua aspek bisnis guna meningkatkan efisiensi, termasuk pengurangan tenaga kerja.
Sesuai hukum dan peraturan di Indonesia, pegawia yang terkena PHK akan mendapatkan pesangon. Selain itu, meneruskan manfaat asuransi dan menyediakan layanan konseling kesehatan hingga 30 Maret.
“Zenius memahami ini masa yang sulit bagi orang-orang yang terkena dampak, sehingga perusahaan akan melanjutkan manfaat asuransi kesehatan sampai 30 Maret, termasuk untuk anggota keluarga mereka,” ujar perusahaan.
PHK kali ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan oleh Zenius. Startup pendidikan ini sebelumnya melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawan pada Mei 2022.
Kemudian Zenius melakukan PHK pada Agustus 2022, namun jumlahnya tidak disebutkan. Jumlah karyawan yang terkena dampak PHK kali ini disebut-sebut 30 orang.