Cerita Sedih Bos Startup yang Uangnya Tertahan di Silicon Valley Bank

Clarkston Consulting
silicon valley bank
Penulis: Desy Setyowati
13/3/2023, 12.23 WIB

Silicon Valley Bank atau SVB kolaps akhir pekan lalu. Beberapa bos startup bercerita tentang uang mereka yang tertahan, dan kekhawatiran sulit membayar gaji pegawai.

Camp.com salah satu startup yang uangnya tertahan di Silicon Valley Bank. CEO Camp.com Ben Kaufman bahkan mengirimkan langsung penawaran diskon 40% kepada pelanggan melalui email dengan kode voucer BANKRUN.

Ia mengajak konsumen untuk berbelanja agar perusahaan dapat mempertahankan operasional.

“Sayangnya, kami memiliki sebagian besar aset tunai di bank yang baru saja runtuh,” tulis Mr. Kaufman melalui email kepada pelanggan yang dilihat oleh The Wall Street Journal, Senin (13/2).

“Kami berharap masalah ini segera teratasi, tetapi sementara itu kami meminta bantuan Anda, pelanggan kami yang paling berharga, untuk membantu,” tambah dia.

Sedangkan startup teknologi finansial (fintech) Brex menawarkan layanan kredit darurat bagi perusahaan rintisan lain, supaya bisa membayar gaji pegawai dan memenuhi kebutuhan operasional harian.

Layanan itu akan diluncurkan minggu depan. Co-chief executive Brex Henrique Dubugras menegaskan perusahaan tak mengambil keuntungan dari layanan ini.

Brex mencatatkan lonjakan permintaan kredit dari startup sejak Silicon Valley Bank dinyatakan kolaps. “Kami memiliki permintaan lebih dari US$ 1 miliar dengan saldo sekitar US$ 10 miliar tertahan di Silicon Valley Bank,” kata Henrique Dubugras.

Lebih dari 500 permintaan kredit masuk pada Sabtu (11/3). Brex membantu para startup yang terkena dampak, namun berfokus pada pinjaman untuk gaji pegawai.

Sedangkan startup penyedia layanan streaming Roku Inc. memiliki sekitar US$ 487 juta dari US$ 1,9 miliar dalam bentuk tunai dan setara kas di Silicon Valley Bank per 10 Maret.

Lalu, perusahaan videogame Roblox Corp. menempatkan sekitar 5% dari US$ 3 miliar kas dan saldo sekuritas di Silicon Valley Bank pada 28 Februari.

“Terlepas dari hasil akhir dan waktunya, situasi ini tidak akan berdampak pada operasional sehari-hari bisnis kami,” kata Roblox.

Beberapa komunitas perusahaan teknologi mengatakan mereka berharap Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) yang ditunjuk sebagai penerima Silicon Valley Bank, segera menemukan pembeli pada akhir pekan ini.

Dengan begitu, bisa membatasi kerugian startup yang terkena dampak Silicon Valley Bank kolaps.

Startup teknologi kesehatan yang berbasis di New York, Biotia berharap bisa mengakses akun di Silicon Valley Bank pada hari ini (13/3). “Perusahaan juga membuat rencana cadangan untuk pendanaan alternatif, baik dalam bentuk pinjaman atau dukungan modal ventura,” kata salah satu pendiri Niamh O'Hara.

Perusahaan rintisan itu memiliki sekitar 20 karyawan penuh waktu dan berharap dapat menggaji tepat waktu.

Silicon Valley Bank yang beroperasi sejak 1983, berfokus pada layanan perbankan untuk startup teknologi. Bank ini menyasar tiga segmen yakni:

  • Startup
  • Modal ventura yang mendukung startup
  • Perusahaan ekuitas yang mendukung startup

Silicon Valley Bank beroperasi di 29 kantor di Amerika Serikat, India, Inggris, Israel, Kanada, Cina, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Denmark, dan Swedia.

Silicon Valley Bank termasuk di antara 20 bank komersial Amerika teratas. FDIC mencatat, total asetnya US$ 209 miliar pada akhir tahun lalu.