Aruna Ungkap Tantangan Terbesar Startup Perikanan Indonesia

East Ventures
Nelayan yang tergabung di startup Aruna
Penulis: Lenny Septiani
30/3/2023, 12.26 WIB

Ekonomi maritim diperkirakan berkontribusi Rp 1.212 triliun atau 11,31% ke Produk Domestik Bruto (PDB) 2020 menurut kajian BRIN. Namun startup perikanan seperti Aruna dan eFishery menghadapi sejumlah tantangan.

Co-Founder sekaligus CEO Aruna Farid Naufal Aslam berbagi pengalaman selama membangun startup yang berfokus pada kelautan. Menurutnya, tantangan paling signifikan yakni sumber daya manusia (SDM).

Itu termasuk menarik dan mempertahankan pekerja terampil, mengatasi angkatan kerja yang menua, serta mempromosikan keragaman dan inklusi.

Maritim pun menjadi salah satu sektor yang paling banyak merekrut pekerja asing. Rinciannya sebagai berikut:

Perbedaan budaya di berbagai pulau juga menjadi tantangan lain, karena terkadang sulit untuk mendekati masyarakat dan menyamakan solusi. Oleh karena itu, Farid menyarankan perusahaan startup menghadirkan pendekatan berbeda di setiap wilayah, meskipun solusinya sama.

“Cara kami melibatkan masyarakat dan bagaimana kami melestarikan lingkungan adalah hal terpenting untuk memastikan keterlibatan masyarakat dalam program,” kata Farid saat diskusi dalam peluncuran Climate Impact Innovations Challenge oleh East Ventures dan Temasek Foundation, dikutip dari keterangan pers, Kamis (30/3).

Selain itu, sebagian besar proses perikanan masih sangat tradisional. Aruna menemukan masih banyak nelayan yang menyelam tanpa peralatan memadai dan menangkap ikan tanpa alat tangkap yang sesuai.

Hal itu mengakibatkan kurangnya efisiensi. “Kami perlu mengedukasi dan mendigitalisasi nelayan untuk meningkatkan produktivitas. Efisiensi akan meningkat setelah mereka mengadopsi alat,” tambah Farid.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani