Empat Startup Didanai Temasek Singapura PHK Karyawan

Instagram/Temasek
Foto Singapura, negara asal Temasek.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
24/4/2023, 13.14 WIB

Startup unicorn Digibank yang berbasis di India, Open yang didukung oleh Temasek Singapura, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 47 staf berdasarkan kinerja karyawan. Temasek yang merupakan BUMN Singapura bergerak di bidang investasi salah satunya beberapa startup dari berbagai negara.

Selain PHK, Open juga memotong gaji para pendirinya sebesar 50% sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan skala dan profitabilitas.

Salah satu pendiri dan CEO Open Anish Achuthan mengatakan kebijakan PHK "semata-mata didorong oleh evaluasi kinerja," dikutip dari Tech in Asia, Senin (24/4). Selain PHK, perusahaan juga menaikkan gaji rata-rata 20% hingga 30% bagi karyawan yang berkinerja baik dan rencana kepemilikan saham karyawan.

Selain Temasek, Open juga memiliki pendukung lain yang dikenal secara global seperti Google, Tiger Global, dan SBI Investment.

Open didirikan pada tahun 2017, memiliki tujuan untuk membantu UKM dengan kebutuhan perbankan. Selain itu, perusahaan juga menawarkan alat untuk membantu bisnis-bisnis ini mengelola pembayaran dan proses akuntansi secara digital.

Selain Open, berikut startup dukungan Temasek yang lakukan PHK:

GoodWorkers

Startup pencarian kerja asal India, GoodWorkers melakukan PHK hampir 90% karyawan pada Maret 2023.

Berdasarkan sumber DealStreetAsia, startup ini juga diakuisisi oleh Affinidi, sebuah platform verifikasi identitas terdesentralisasi yang berbasis di Singapura. GoodWorkers dan Affinidi, keduanya didukung oleh Temasek.

Mohalla Tech

Startup asal India, yakni induk usaha ShareChat dan Moj, Mohalla Tech telah menghentikan sekitar 500 karyawan atau sekitar 20% dari jumlah pekerja pada Januari 2023. Perusahaan ini memiliki platform media sosial lokal Sharechat dan aplikasi berbagi video pendek Moj.

Dalam sebuah catatan kepada karyawan, CEO Ankush Sachdeva mengatakan bahwa perusahaan telah “melebih-lebihkan pertumbuhan pasar di puncak 2021 dan pada saat yang sama perusahaan juga meremehkan intensitas dan durasi tekanan likuiditas global.”

Bulan Desember 2022, ShareChat yang didukung oleh Google dan Twitter juga PHK 5% dari 2.300 karyawannya. Selain itu, perusahaan juga menghentikan operasi platform olahraga fantasi Jeet11.

Amber Group

Startup kripto Amber Group melakukan PHK terhadap 50% karyawan atau sekitar 300 staf menjadi kurang dari 400 pada Desember 2022.

Amber Group mengatakan bahwa PHK tidak mempengaruhi operasi dan bisnis mereka. Perusahaan menyatakan bahwa karyawan yang terpengaruh PHK akan mendapat uang pesangon.

Sumber Bloomberg mengatakan, perusahaan yang berbasis di Singapura ini juga dikabarkan mengakhiri kesepakatan sponsor senilai US$ 25 juta dengan klub sepak bola Chelsea FC.

Zilingo

Startup teknologi fesyen Zilingo mem-PHK 12% karyawan global pada Juli 2020. Kebijakan tersebut dilakukan untuk memperluas langkah-langkah pemotongan biaya dalam menangani dampak Covid-19. Pada April, perusahaan juga PHK 5% karyawan.

Perusahaan yang membantu UKM di seluruh Asia Selatan dan Tenggara untuk online, memasarkan, dan mengirimkan barang. Namun, wabah virus corona telah menyebabkan seperempat dari bisnis tersebut tutup.

Untuk mengendalikan biaya, Zilingo melakukan efisiensi tim pemasaran, pengadaan, dan dukungan di AS, Australia, Singapura, dan Indonesia. Gaji para pemimpin perusahaan juga dipotong 30%.

Reporter: Lenny Septiani