Dunia sedang diramaikan oleh perang antara Israel dan Palestina. Warganet pun ramai memboikot produk-produk yang terkait dengan Israel.
Dalam ekosistem perusahaan rintisan atau startup, Israel memiliki sejumlah startup terkemuka. Menurut Startup Savant, Israel memiliki lebih dari 6.000 startup yang beroperasi di negara tersebut.
Berikut ini lima startup populer asal Israel:
1. Waze
Waze merupakan aplikasi peta digital dengan data real time dari para penggunanya. Perusahaan yang berasal dari Israel ini didirikan oleh Uri Levine, Ehud Shabtai, dan Amir Shinar pada 2007. Waze diakuisisi oleh Google pada Juni 2013 senilai lebih dari US$ 1,1 miliar.
Aplikasi Waze dapat diunduh melalui App Store dan Play Store. Berdasarkan laman resminya, aplikasi Waze telah digunakan oleh lebih dari 140 juta pengemudi dan penumpang yang tidak menyukai kemacetan.
2. Firebolt
Firebolt merupakan startup asal Israel yang mengembangkan pergudangan data di komputasi awan (cloud) yang memungkinkan pengguna menyederhanakan analisis dan akses ke wawasan. Startup ini didirikan pada tahun 2019 oleh Eldad Farkash, Saar Bitner, dan Ariel Yaroshevich.
Pada Januari 2022, Firebolt mengumpulkan dana sebanyak US$ 100 juta dalam putaran pendanaan Seri C, yang membuat valuasi perusahaan menjadi US$ 1,4 miliar.
Investor Firebolt antara lain Alkeon Capital, Sozo Ventures, Glynn Capital, Zeev Ventures, Angular Ventures, Dawn Capital, Bessemer Venture Partners, K5 Global, dan TLV Partners.
3. Bookaway
Bookaway Group merupakan startup pemesanan akomodasi travel atau pariwisata yang berasal dari Tel Aviv, Israel. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2017 oleh Omer Chemer, Noam Toister, dan David Yitzhaki.
Pada tahun 2022, Bookaway Group meraih dana sebesar US$ 35 juta dalam pendanaan Seri C yang dipimpin oleh Red Dot Capital Partners, dengan partisipasi dari Menorah dan Tenere Capital.
Berdasarkan laman resminya, Bookaway memberikan layanan di 128 negara, lebih dari 26 ribu rute perjalanan, dan 2,2 ribu operator lokal. Bookaway memiliki lebih dari 1.200 mitra digital dan lebih dari 500 ribu penjelajah. Aplikasi Bookaway juga tersedia di Indonesia.
4. Monday.com
Startup manajemen proyek perusahaan dan kolaborasi tim, Monday.com, didirikan di Tel Aviv, Israel oleh Roy Mann dan Eran Zinman pada tahun 2012. Monday.com membuka kantor pusatnya di Sydney pada Maret 2023 atau dua setengah tahun setelah pertama kali diluncurkan di Australia pada Juni 2020.
Berdasarkan laman LinkedIn perusahaan, yang dikutip Senin (6/11), Monday.com memiliki kantor di Tel Aviv, New York, Miami, Chicago, Denver, London, Warsawa, Sydney, Melbourne, São Paulo, dan Tokyo. Perusahaan mencatat memiliki lebih dari 186 ribu pelanggan di 200 industri di lebih dari 200 negara dan wilayah.
Berdasarkan laman resminya, berikut pencapaian investasi Monday.com sejak berdiri hingga menjadi unicorn:
- 2012 : mendapatkan pendanaan pertama pada putaran Seed sebesar US$ 1,5 juta
- 2016 : Mendapatkan pendanaan Seri A sebesar US$ 7,6 juta dan mengakuisisi 7.438 pelanggan.
- 2017 : Mengakuisisi 18.472 pelanggan dan mendapatkan Seri B senilai US$ 25 juta
- 2018 : membuka kantor global pertama di New York, mendapatkan pendanaan Seri C senilai US$ 50 juta, dan mengakuisisi 48.652 pelanggan.
- 2019 : meraih pendanaan Seri D sebesar US$ 150 juta, meraih status unicorn, dan meraih 93.431 pelanggan baru
5. Jolt
Startup pendidikan atau edtech Jolt fokus membantu masyarakat memasuki industri teknologi. Perusahaan mengklaim berspesialisasi dalam posisi berorientasi bisnis di industri teknologi, yang diakui oleh berbagai badan institusi. Startup ini didirikan pada tahun 2015 oleh Roei Deutsch, Nitzan Cohen-Arazi, dan Nadav Leshem, dan Lior Frenkel bergabung sebagai mitra.
Dikutip dari CalcalisTech, Jolt telah mengumpulkan US$ 23 juta hingga saat ini. Investornya termasuk Octopus Ventures, Hillsven Capital, dan Balderton Capital.
Perusahaan mengatakan lulusan program Jolt banyak yang bekerja di perusahaan teknologi seperti Uber, Netflix, Shopify, Facebook, hingga YouTube.