Investor asal Prancis Eurazeo dan BNP Paribas Cardif menyuntik modal startup asuransi alias insurtech Igloo US$ 36 juta atau sekitar Rp 556,7 miliar. Openspace dan La Maison berpartisipasi dalam pendanaan Pra-Seri C ini.
Investasi itu diperoleh startup Igloo 10 bulan setelah pendanaan Seri B+ yang dipimpin oleh InsuResilience Investment Fund II milik BlueOrchard. Secara keseluruhan, Igloo mengumpulkan dana US$ 100 juta.
Valuasi startup asuransi Igloo pun meningkat 50% dibandingkan tahun lalu. Perusahaan juga mendekati profit pada tahun depan.
Igloo juga berencana menggandakan nilai Gross Written Premium (GWP) dibandingkan tahun lalu 500 juta polis lebih. Caranya, tingkat bakar uang yang rendah, model bisnis perusahaan yang berfokus pada engineering dan data, membuat Igloo selangkah lebih dekat menuju profitabilitas pada 2024.
“Babak pendanaan ini merupakan validasi dari strategi dan performa bisnis,” kata Co-Founder sekaligus CEO Igloo Raunak Mehta dalam keterangan pers, Senin (4/12).
“Igloo menjadi satu-satunya insurtech di Asia Tenggara yang memiliki laporan laba rugi menjanjikan, portofolio multi-produk yang beragam, dan jalur distribusi luas,” Raunak menambahkan.
Dana tambahan kali ini memungkinkan Igloo membuka peluang merger dan akuisisi di level horizontal dan vertikal, setelah menambah lisensi sebagai broker di seluruh kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Igloo juga akan meningkatkan jumlah tenaga kerja 20% di bidang engineering, komersial, strategi, dan produk asuransi.
Pada aspek peningkatan produk dan rantai nilai, Igloo akan menambah fokus pada produk asuransi kendaraan bermotor, kesehatan, produk yang berhubungan dengan iklim, digitalisasi penjaminan dan klaim, serta teknologi AI dan blockchain.
Country Manager Igloo Indonesia Henry Mixson mengatakan, perusahaan akan meningkatkan kemitraan dengan para pelaku industri, perluasan penawaran B2C melalui website, dan pertumbuhan vertikal baru. Dengan begitu, Igloo dapat melayani lebih banyak pelanggan B2B dan B2C.
“Kami memahami bahwa pemilu akan memengaruhi keputusan bisnis dan individu dalam hal pengeluaran. Namun kami sangat bersemangat dengan berbagai kesempatan di Indonesia,” ujar Henry.
“Oleh karena itu, kami akan memanfaatkan peluang-peluang tersebut untuk menyediakan dan menawarkan lebih banyak lagi asuransi yang mudah diakses dan terjangkau untuk meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi di Indonesia,” Henry menambahkan.
Managing Director Eurazeo Albert Shyy memantau performa Igloo dan terkesan dengan evolusi perusahaan. “Kami yakin Igloo berada dalam posisi kuat untuk mengatasi penetrasi pasar asuransi yang rendah di Asia Tenggara," ujar dia.
Pouleur, Partner Openspace Ventures Jessica Huang menyampaikan pendanaan ke Igloo melalui unit investasi tahap menengah OSV+. Perusahaan pun optimistis startup ini segera mencapai profitabilitas.