Dampak Pemilu dan Covid-19 ke Investasi Startup Indonesia 2024

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Lenny Septiani
21/12/2023, 14.34 WIB

Indonesia akan melangsungkan Pemilihan Umum atau Pemilu pada Februari 2024. Di satu sisi, kasus Covid-19 mulai meningkat. Bagaimana dampaknya terhadap investasi ke startup?

Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia atau Amvesindo Eddi Danusaputro menyampaikan, efek Pemilu 2024 dan kasus Covid-19 ke investasi startup akan tergantung pada mobilitas masyarakat Indonesia.

“Semestinya tidak ada dampak negatif, karena investasi ke startup bersifat jangka panjang,” kata Eddi kepada Katadata.co.id, Rabu (20/12).

Dengan naiknya kasus Covid-19, menurut dia akan mendorong investasi ke startup kesehatan atau healthtech.

Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom CELIOS Nailul Huda menilai investor cenderung menunggu dan melihat alias wait and see di tahun politik atau Pemilu 2024. Ini supaya kepentingan investasi selaras dengan kebijakan pemerintahan terpilih. 

"Jika tidak selaras, maka akan menimbulkan biaya investasi yang sia-sia dan mahal,” kata Nailul kepada Katadata.co.id, Rabu (20/12).

Ia mencontohkan investasi ekonomi hijau bisa sia-sia jika pemimpin terpilih tidak sadar terhadap isu lingkungan. 

Investor juga akan melihat sektor yang mendapatkan insentif dari pemerintah pada tahun politik guna menyesuaikan strategi. 

“Investor akan melihat apakah strategi investasi selaras dengan kebijakan pemerintah terpilih. Ini terkait dengan investasi langsung,” Nailul menambahkan.

Lalu, kenaikan kasus Covid-19 bisa berdampak positif dan negatif tergantung sektor startup. 

Berkaca pada kasus Covid-19 selama 2020 - 2022, startup kesehatan dan e-commerce tumbuh cepat. Sementara itu, startup berbagi tumpangan atau ride hailing seperti taksi dan ojek online alias ojol maupun pariwisata tertekan.

Hal lain yang akan dipantau oleh investor yakni ekonomi global seperti kebijakan suku bunga acuan.

Musim Dingin Investasi Startup Segera Berakhir

Musim dingin atau funding winter startup di ASEAN diperkirakan berakhir pada 2024. Namun perusahaan rintisan tetap didorong untuk menunjukkan strategi meraup untung guna menggaet investor. 

"Keyakinan saya, tahun depan, Anda akan melihat pelonggaran penyebaran dana di Asia Tenggara," kata Co-founder sekaligus Managing Partner Monk’s Hill Ventures Peng T. Ong, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (19/12).

Co-founder sekaligus Managing Partner Asia Antler Jussi Salovaara juga memperkirakan investasi modal ventura meningkat dalam enam bulan terakhir pada 2024. “Kami yakin akan meningkat terutama menjelang paruh kedua,” ujar dia. 

Jussi memprediksi minat pendanaan ke startup tahun depan diwarnai oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan, modal yang terkumpul turun, serta jumlah mitra investasi semakin terbatas dan lebih selektif.  

“Jadi perlu sedikit waktu untuk pulih," Jussi menambahkan.

Reporter: Lenny Septiani