Antler Gelontorkan Rp 75 Miliar untuk 37 Startup di ASEAN

Instagram/antlerglobal
Antler adalah perusahaan modal ventura global yang berinvestasi pada startup di tahap sangat awal atau pre-seed.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Agustiyanti
1/2/2024, 09.11 WIB

Perusahaan modal ventura tahap awal berskala global, Antler menggelontorkan dana sebesar US$ 5,1 juta atau sekitar Rp 75 miliar kepada 37 startup di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pendanaan ini merupakan transaksi investasi pre-seed tertinggi dalam satu putaran pendanaan di Asia Tenggara.

Co-founder dan Managing Partner Asia Antler Jussi Salovaara mengatakan, masih banyak startup tahap awal yang potensial di Asia Tenggara. Hal in membuat Antler tetap konsisten berinvestasi pada pendanaan di tahap awal, terutama pada startup yang bergerak di bidang kecerdasan buatan bervertikalisasi atau artificial intelligence (verticalized AI) dan Industri 4.0.

“Melalui pendanaan ini, kami berupaya untuk membantu para founder membangun fondasi yang kuat untuk model bisnis berkelanjutan, dan mendorong inovasi jangka panjang dalam ekosistem teknologi global yang lebih luas,” ujar Jussi dalam keterangan pers, Rabu (31/1).

Portofolio binaan Antler mencakup 19 sektor yang beragam, mulai dari AI, Software as a Service (SaaS) B2B, fintech, hingga healthtech. Investasi ini juga menandai komitmen awal dan jejak Antler di Malaysia, sebagai bagian dari kemitraan strategisnya dengan lembaga Dana Kekayaan Negara Khazanah.

Partner Antler di Indonesia Agung Bezharie mengatakan, dinamika pasar Indonesia yang unik menawarkan peluang besar bagi para pelaku startup. “Itulah mengapa kami di Antler berkomitmen untuk mengumpulkan talenta-talenta terbaik bangsa untuk membangun karya yang hebat,” kata dia.

Ia menyampaikan bahwa Antler tidak hanya mendukung startup dengan modal, tetapi juga berambisi kuat untuk menjadi bagian dari komunitas inovator dan orang-orang dengan visi yang sama. “Visi yang akan menciptakan perbedaan nyata, baik secara lokal maupun global,” tambahnya.

Sebagai partner startup tahap awal, Antler menyatakan diri secara strategis mampu mengidentifikasi dan mendukung tren teknologi yang sedang berkembang. Investasi Antler pada putaran ini didorong oleh beberapa tren terbaru, seperti:

1. Perpindahan ke verticalized AI

Perkembangan AI disebut akan memasuki babak baru di tahun 2024, terutama karena solusi AI akan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik di masing-masing industri. Antler menilai akan ada pergeseran bisnis yang lebih besar ke arah verticalized AI, terutama di bidang media, manajemen pelanggan, dan integrasi Large Language Model (LLM).

Sekitar 34% startup di portofolio investasi Antler di putaran ini telah memanfaatkan kekuatan verticalized AI, seperti:

  • ReelBlend: marketplace untuk periklanan produk secara virtual, memanfaatkan AI dan computer vision untuk menyisipkan iklan secara akurat di berbagai media.
  • EigenAI: platform AI/ML tanpa coding yang dapat menganalisis pola perilaku pelanggan dan membangun model Customer Lifestyle Management (CLM) yang komprehensif.
  • RapidaAI: router LLM dan platform rekayasa cepat bagi bisnis untuk bereksperimen, menguji, dan menerapkan aplikasi berbasis LLM dengan cepat.

2. Kebangkitan industri 4.0 di Asia Tenggara

Walaupun era industri 3.0 awalnya didorong oleh sektor manufaktur, teknologi peninggalannya dinilai memiliki potensi besar untuk mentransformasi perubahan di semua sektor industri. Prinsip-prinsip utamanya, seperti keterhubungan, pembuatan keputusan berbasis data, dan otomasi, kini banyak digunakan di sektor non-digital, seperti konstruksi, transportasi, dan layanan kesehatan.

Sekitar 34% startup di portofolio investasi Antler di putaran ini bergerak di industri 4.0, antara lain:

  • Coex: platform yang dirancang untuk memaksimalkan efisiensi modal dan operasional dalam industri konstruksi, serta mendigitalisasi klaim proyek dan manajemen jumlah.
  • Dash: layanan logistik ramah-lingkungan untuk pelaku bisnis, menawarkan penyewaan kendaraan listrik untuk membangun armada kendaraan listrik terbesar di Indonesia untuk layanan pengiriman on-demand
  • Glorious: platform care operations untuk pemasok perawatan, yang bertujuan untuk mendigitalisasi operasi dan meningkatkan pekerjaan perawatan dengan alat tenaga kerja yang inovatif.

3. Startup di Asia Tenggara membangun solusi hiperlokal dengan skalabilitas global

Antler mengatakan, startup-startup di Asia Tenggara mengembangkan produk digital yang memenuhi kebutuhan hiperlokal di Asia Tenggara, sambil tetap mempertahankan potensi untuk berekspansi ke pasar global. Sektor yang dinilai banyak peluang pertumbuhan seperti fintech, komunikasi, operasional bisnis, dan sebagainya.

Startup di portofolio investasi Antler yang menawarkan berbagai solusi yang relevan dengan keadaan lokal namun dapat diekspansi ke masyarakat global pun sedang dikembangkan, antara lain:

  • BorderDollar: menyediakan pembiayaan perdagangan internasional yang mudah diakses oleh UKM, menawarkan invoice financing sebagai aset alternatif bagi investor swasta.
  • Mailpass: menawarkan pengelolaan login dengan membuat alamat email yang unik dan anonim bagi pengguna, guna meningkatkan keamanan dan privasi online.
  • Flaex: platform trading margin terdesentralisasi yang memanfaatkan likuiditas protokol pinjaman untuk menawarkan harga yang kompetitif bagi para trader.
Reporter: Lenny Septiani