Manajemen Baru eFishery PHK 90% dari 1.500 Pekerja Imbas Dugaan Fraud

Kamila Meilina
13 Februari 2025, 12:30
Kantor eFishery di Bandung, Jawa Barat
Katadata/Kamila Meilina
Kantor eFishery di Bandung, Jawa Barat
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Dugaan fraud atau kecurangan dalam startup unicorn perikanan eFishery berimbas Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK). Manajemen memutuskan memangkas 90% dari 1.500 karyawan, setelah eFishery menghentikan operasionalnya pada Desember 2024.

Berdasarkan informasi yang diterima Katadata.co.id, PHK besar-besaran berlaku hari ini. "Iya, ini hari ini ada PHK 90% dari 1.500 orang,"kata sumber tersebut kepada Katadata.co.id, Kamis (13/2).

Ia menyebut, hak pekerja sudah dipenuhi sesuai Undang-Undang Cipta Kerja. Sebelumnya manajemen telah mengumumkan keputusan PHK tersebut. "Mereka juga sudah diberitahu sebelumnya," tambahnya.

Gelombang PHK tersebut berlangsung secara bertahap sejak akhir Januari 2025. Hingga kini belum ada kejelasan mengenai keberlanjutan operasional perusahaan setelah gelombang PHK terbaru.

Adapun Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) belum kembali melakukan kunjungan ke eFishery untuk menindaklanjuti gelombang PHK ini. Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu undangan resmi dari serikat pekerja untuk melakukan langkah lebih lanjut.

"Saya belum diundang kembali sama serikat pekerja. Sebelumnya, saya sendiri sudah mengiyakan tindak lanjut ini jika diundang," kata Immanuel kepada Katadata.co.id, Kamis (13/2).

Hingga saat ini belum ada undangan ke Kemenaker sehingga pihaknya belum bisa kembali mengunjungi eFishery di Bandung, Jawa Barat. Immanuel menjelaskan Kemenaker bisa mengambil tindakan setelah menerima aduan dan diskusi secara resmi.

"Sebab, bagaimanapun, perusahaan dan serikat pekerja yang paling tahu situasi dan kondisi terkait hal ini, tapi kami berharap agar PHK ini tidak berlanjut dan pekerja mendapatkan haknya," katanya.

Manajemen eFishery  telah melaporkan dua petinggi ke polisi di tengah dugaan kecurangan atau fraud. Keduanya berinisial G dan C. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko tidak memerinci nama keduanya. Namun startup perikanan itu sebelumnya membebastugaskan sementara jabatan Gibran Huzaifah sebagai CEO dan Chief Product Officer Chrisna Aditya.

“Sudah ada laporan sejak 2024, sekitar dua sampai tiga bulan lalu,” kata Trunoyudo di Jakarta, Jumat (7/2). “Laporan itu sudah ditindaklanjuti, ada yang tahap penyelidikan dan penyidikan.”

Sebelumnya, eFishery baru saja melibatkan FTI Consulting sebagai manajemen sementara di tengah penyelidikan terkait dugaan kecurangan atau fraud oleh pihak manajemen tertentu di internal perusahaan.

FTI Consulting adalah perusahaan konsultan bisnis global yang didirikan pada 1982 dan berkantor pusat di Washington DC, Amerika Serikat.

Keputusan tersebut diambil setelah meninjau laporan sementara dari FTI Consulting terkait tata kelola dan kondisi keuangan eFishery Pte Ltd., beserta anak usaha yaitu PT Multidaya Teknolog Nusantara, PT eFishery Aquaculture Indonesia, dan PT Teknologi Untuk Pembudidaya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...