Startup Fr8co mengadopsi teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk mengotomatisasi entri data dalam proses bea cukai, seperti data barang bawaan dari luar negeri atau impor.
Fr8co merupakan salah startup lulusan Startup Studio Indonesia alias SSI Batch 7 yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo.
Startup itu mengintegrasikan sistem CEISA atau Customs-Excise Information System and Automation dan INSW alias Indonesia National Single Window untuk mempercepat dan menyederhanakan proses pembebasan bea dan cukai.
Melalui platform Fr8co, pengguna dapat memperoleh nomor pengajuan dan PIB atau Pemberitahuan Impor Barang secara langsung, serta menerima pembaruan responsif dari Bea Cukai.
“Ini memungkinkan pengguna mengelola dokumen, pengangkut, dan barang dengan efisiensi yang lebih maksimal,” ujar CEO Fr8co Anthony Susanto dalam keterangan pers, Jumat (30/5).
Pengguna hanya perlu mengunggah dokumen yang diperlukan. Setelah itu, teknologi AI secara otomatis mengisi data berdasarkan dokumen tersebut, sekalipun tulisan kabur atau berkas rusak.
Anthony menyebut, sistem yang digunakan oleh startup Fr8co bisa mengenali dan mengisi data dengan tingkat akurasi tinggi, memastikan efisiensi dan keakuratan dalam pemrosesan data.
Direktur Ekonomi Digital Kominfo Boni Pudjianto menambahkan, penggunaan teknologi AI oleh Fr8co dalam mempercepat proses bea cukai menjadi standar baru efisiensi operasional dan keakuratan data.
“Keberhasilan Fr8co dalam mengotomatisasi dan memperbaiki proses yang kritis ini tidak hanya membuktikan kemampuan mereka dalam inovasi teknologi, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka terhadap peningkatan kualitas layanan di sektor logistik," ujar Boni.