Fore Kopi mencatatkan peningkatan laba bersih dan pendapatan selama Januari - September. Perusahaan menilai hal ini ditopang oleh pembukaan gerai dan peluncuran gerai Fore Donut pertama.
Laba bersih perusahaan jaringan kopi itu naik 41,94% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi Rp 60,1 miliar. Pendapatan Fore juga naik 43,22% menjadi Rp 1,04 triliun.
Rincian pendapatan Fore Kopi sebagai berikut:
- Segmen minuman: naik dari Rp 773,3 miliar menjadi Rp 1,08 triliun
- Segmen makanan: naik dari Rp 73,3 miliar menjadi Rp 113,75 miliar
- Lainnya: naik dari Rp 3,68 miliar menjadi Rp 5,34 miliar
Nilai dari ketiga segmen itu Rp 1,2 triliun, namun dikurangi diskon Rp 159,6 miliar, sehingga menjadi Rp 1,04 triliun.
“Fore mengaitkan keberhasilan ini dengan perluasan jaringan gerai yang cepat, yang memungkinkan FORE tumbuh tagguh di tengah kondisi ekonomi yang dinamis,” kata Presiden Direktur Fore Kopi Vico Lomar dalam keterangan pers, Kamis (23/10).
Selama Januari hingga September, Fore Coffee Indonesia berhasil membuka lebih dari 60 gerai baru, sejalan dengan tujuan strategisnya tahun ini. Per September, Fore Coffee mengoperasikan 290 gerai di lebih dari 50 kota di Indonesia dan Singapura.
Penjualan di Indonesia naik dari Rp 719 miliar menjadi Rp 1,03 triliun, sementara di Singapura dari Rp 8,9 miliar menjadi Rp 10 miliar.
Pada September, perusahaan membuka gerai Fore Donut pertama di Supermall Karawaci. Seluruh produksi donat selalu terjual habis selama bulan pembukaan.
Vico menyampaikan Fore Donut dibuat dengan bahan-bahan alami, seperti labu, dan melalui proses fermentasi khusus yang menghasilkan tekstur unik.
“Mengingat besarnya potensi pasar dan terbatasnya jumlah pemain yang berhasil membangun jaringan di segmen ini, Fore Donut dimulai sebagai kategori baru yang menjanjikan dalam Fore Coffee," kata Vico.
Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi atau EBITDA meningkat 62% menjadi Rp 200,6 miliar.
Beban pokok penjualan naik 41,81% menjadi Rp 398,22 miliar. Sedangkan beban operasional meningkat dari Rp 398 miliar menjadi Rp 578,28 miliar.
Dari sisi neraca, aset Fore Kopi naik dari Rp 640,76 miliar pada Desember 2024 menjadi Rp 1,05 triliun per September 2025. Ekuitas naik menjadi Rp 1,05 triliun
Akan tetapi, liabilitas juga meningkat dari Rp 387,63 miliar menjadi Rp 402,96 miliar pada periode yang sama.
“Kami melihat kinerja yang kuat, baik dari ekspansi gerai maupun pengembangan produk, yang masing-masing dijalankan dengan disiplin dan kreativitas. Posisi merek kami terus menguat dengan pembukaan gerai baru di Singapura dan peluncuran Fore Donut yang sukses,” kata Presiden Komisaris Fore Coffee Willson Cuaca.