Jumlah unduhan aplikasi obrolan berbasis suara, Clubhouse terus menurun dari 9,7 juta pada Februari menjadi 2,7 juta Maret, dan hanya 922 ribu selama April. Seiring penurunan ini, Clubhouse pun menguji coba platform beta di Android pekan ini.
Clubhouse dikembangkan oleh pengusaha di Silicon Valley, Paul Davidson dan Rohan Seth. Aplikasi ini hadir sejak Maret 2020, dan baru tersedia di iOS.
Jumlah penggunanya terus melonjak dari 1.500 per April tahun lalu menjadi lebih dari 10 juta per awal tahun ini. Salah satu faktor pendorong yakni banyaknya tokoh seperti CEO Tesla Elon Musk hingga CEO Facebook Mark Zuckerberg yang menggunakan aplikasi ini.
Valuasi Clubhouse pun mencapai US$ 1 miliar pada Januari. Baru-baru ini perusahaan juga meraih pendanaan, sehingga valuasinya diperkirakan naik menjadi US$ 4 miliar.
Namun belakangan, jumlah unduhan terus menurun. Di tengah penurunan ini, Clubhouse mengumumkan uji coba program beta di Android.
“Uji coba sedang berlangsung. Beta ‘kasar’ sekarang tersedia bagi beberapa ‘penguji’,” demikian tertulis pada bagian catatan rilis, dikutip dari 9to5google, Selasa (4/5).
Namun, perusahaan menjanjikan bahwa aplikasi Clubhouse untuk Android bagi umum akan tersedia dalam beberapa minggu.
Langkah itu ditempuh ketika beberapa raksasa teknologi global seperti Telegram dan Twitter meluncurkan layanan serupa Clubhouse. Twitter Spaces misalnya, dirilis secara luas bagi pengguna Android bulan lalu.
Telegram juga baru saja meluncurkan fitur serupa. Perusahaan besar seperti Facebook, Slack, dan Spotify dikabarkan akan ikut serta.
Jumlah unduhan aplikasi Clubhouse pun menurun di tengah bertambahnya pesaing. Juru bicara Sensor Tower mengatakan, pertumbuhan pengguna April tampaknya berkurang dalam beberapa bulan terakhir. “Tetapi data menunjukkan retensi kuat di antara pengguna,” kata dia dikutip dari Business Insider.