Data 279 Juta Warga RI Bocor, Kominfo Blokir Raid Forum

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
Warga menggunakan perangkat elektronik.
Penulis: Lavinda
22/5/2021, 18.18 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku sedang dalam proses memblokir Raid Forums. Hal ini dilakukan karena forum terbukti terkait dengan dugaan kebocoran data pribadi penduduk Indonesia.

Sebelumnya, pengguna Twitter dengan nama akun @ndagels mencuit konten yang menampilkan cuplikan situs jual beli data. Dalam cuitannya disebutkan, data 279 juta penduduk Indonesia yang diduga berasal dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bocor karena diperjualbelikan.

"Raid Forums teridentifikasi banyak menyebarkan konten yang melanggar perundang-undangan di Indonesia, sehingga website tersebut, termasuk akun bernama Kotz sedang dilakukan proses pemblokiran," ujar Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/5).

Selain itu, menurut dia, tautan untuk mengunduh data pribadi, yakni tautan data di bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com juga telah dilakukan pemblokiran.

Hingga Sabtu (22/5), Kominfo telah mengidentifikasi jumlah data yang lebih besar, dan memperluas investigasi terhadap sekitar 1 juta data yang diklaim sebagai sampel oleh penjual data.

Dari hasil investigasi secara acak terhadap sekitar 1 juta data tersebut, Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyimpulkan kedua lembaga perlu melakukan investigasi lebih dalam dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Hasil Pemanggilan Direksi BPJS Kesehatan

Pada Jumat (21/5), Kominfo telah melakukan pemanggilan terhadap Direksi BPJS Kesehatan, sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor. 

Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan. Pertama, BPJS Kesehatan segera memastikan dan menguji ulang data pribadi yang diduga bocor. Kedua, BPJS Kesehatan akan selalu berkoordinasi dengan Kominfo dan BSSN terkait hasil investigasi yang dilakukan oleh tim internal.

Terakhir, langkah-langkah pengamanan data akan dilakukan oleh BPJS untuk memitigasi risiko kebocoran data pribadi yang lebih luas.

Sebelumnya, pengguna Twitter dengan nama akun @ndagels mencuit konten yang menampilkan cuplikan situs jual beli data. "Data 279 juta penduduk Indonesia bocor dan dijual, Bahkan ada data orang yang sudah meninggal," katanya, Kamis (20/5).

Dalam cuitan selanjutnya, ia mengatakan bahwa kumpulan data BPJS Kesehatan yang bocor itu dijual dengan 0,15 bitcoin atau sekitar US$ 6 ribu (Rp 86,4 juta).

Dalam perkembangannya, Kominfo menyelidiki dugaan kebocoran data tersebut.Kementerian juga meminta seluruh penyedia platform digital dan pengelola data pribadi untuk meningkatkan upaya dalam menjaga keamanan data yang dikelola.

Langkah ini harus sesuai dengan ketentuan perlindungan data pribadi yang berlaku. Pengelola data pribadi juga diminta untuk memastikan keamanan sistem elektronik yang dioperasikan.