Amerika Serikat (AS) sempat dikabarkan memberikan persetujuan kepada Huawei untuk membeli cip (chipset) otomotif. Namun departemen perdagangan membantah kabar ini, setelah beberapa politisi mengkritisi langkah pemerintah jika membuka blokir kepada perusahaan Cina itu.
“Kebijakan (pemblokiran Huawei) itu belum dilonggarkan atau diubah," kata juru bicara departemen perdagangan AS dikutip dari South China Morning Post (SCMP), akhir pekan lalu (28/8).
Departemen menegaskan bahwa pemerintahan Joe Biden tidak mengubah peraturan pembatasan terhadap Huawei dan afiliasinya. “Tidak ada perubahan pada Daftar Entitas yang diberlakukan pada 2019 atau 2020 atau kebijakan yang dikembangkan selama pemerintahan Donald Trump,” kata departemen dikutip dari Silicon.co.uk.
Sebelumnya sumber ZDNet melaporkan bahwa AS menyetujui pemberian lisensi kepada pemasok untuk menjual cip ke Huawei. Ini hanya untuk komponen kendaraan, seperti layar video dan sensor.
Sumber lainnya menjelaskan, lisensi perdagangan cip itu juga meliputi kemampuan koneksi dengan jaringan internet generasi kelima atau 5G.
Dua sumber Reuters juga melaporkan, para pejabat AS mengkaji pemblokiran kepada perusahaan Cina itu dalam beberapa pekan terakhir. Mereka disebut melunak dan menyetujui lisensi bagi Huawei senilai ratusan juta dolar.
Namun, beberapa lawan politik Biden dari partai Republik mengkritisi langkah pemerintah yang melunak itu. Senator dari Partai Republik Tom Cotton mengatakan, Huawei mengancam keamanan nasional.
"Tidak dapat diterima, pemerintahan Biden meredakan kampanye tekanan terhadap perusahaan mata-mata Tiongkok seperti Huawei," kata Tom dikutip dari Reuters, pekan lalu (25/8).
Senator dari Partai Republik lainnya, Marco Rubio menyebut langkah tersebut sebagai contoh kegagalan Biden dalam melindungi keamanan ekonomi dan nasional. Menurutnya, Huawei masih memiliki sejarah kelam dalam mengekspor 'otoritarianisme' digital. "Namun, Biden malah memberikan keringanan," ujarnya.
Selain Huawei, Trump memblokir raksasa semikonduktor Tiongkok Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC). Langkah ini disebut-sebut menyebabkan cip langka.
Padahal, semikonduktor ini dibutuhkan produsen ponsel pintar (smartphone) hingga otomotif. Produsen mobil di AS pun terkena dampak dan mengalami kesulitan mendapatkan cip.
Produsen otomotif membutuhkan cip untuk membuat komponen seperti rem, alat kemudi dan komunikasi hingga wiper kaca depan. Ada lebih dari 100 jenis cip yang digunakan untuk pembuatan mobil.
Cip pada mobil lebih kuat dibandingkan yang ada pada ponsel maupun laptop. Sebab, cip ini harus mampu menahan kisaran suhu dan keperluan daya mobil yang jauh lebih besar. Apalagi, kini muncul mobil otomatis. Fitur pada mobil yang membutuhkan cip pun bertambah.