Media sosial asal Cina, Weibo menangguhkan 21 akun penggemar atau fanbase K-pop, termasuk Bangtan Boys atau BTS. Pemblokiran dilakukan sementara, yakni sebulan.
Selain BTS, akun fanbase Blackpink, EXO, NCT, dan penyanyi IU ditangguhkan sebulan. Alasannya, “ada perilaku ‘mengejar’ bintang yang tidak rasional,” kata Weibo dikutip dari CNN Internasional, Senin (6/9).
Pemblokiran sementara terhadap banyak akun itu dilakukan setelah akun fanbase Jimin BTS ditangguhkan. Ada pemberitahuan pada laman penggemar anggota BTS ini, yang berbunyi “akun tersebut untuk sementara dilarang mengunggah, karena melanggar peraturan komunitas Weibo."
Weibo mengatakan, perusahaan menentang perilaku 'mengejar' bintang yang tidak rasional dan akan menanganinya dengan serius. “Kami berjanji untuk mempromosikan kegiatan ‘mengejar’ bintang yang rasional dan mengatur ketertiban masyarakat,” kata penyedia media sosial asal Cina ini.
Perusahaan itu berulang kali mengutip pemberitahuan dari Administrasi Radio dan Televisi Nasional yang dirilis pada Kamis tentang perlunya mengelola ‘kekacauan klub penggemar’. Dalam pemberitahuan ini, regulator melarang siaran selebriti di internet yang dianggap vulgar dan pria berpenampilan feminin.
“Pentingnya memperbaiki perilaku yang melanggar hukum dan tidak bermoral dari selebriti dan menegakkan standar industri,” kata Administrasi Radio dan Televisi Nasional.
Namun penggemar K-pop mengecam tindakan Weibo. Mereka menilai, pemblokiran tersebut tidak beralasan dan terlalu kasar.
Agnes He, mahasiswa di tenggara Provinsi Jiangsu, Tiongkok, mengatakan bahwa dia setuju hal itu dapat mengendalikan perilaku penggemar yang keterlaluan. Tetapi dia juga khawatir tidak dapat membeli album dengan harga diskon melalui pembelian grup yang diselenggarakan oleh klub penggemar.
“Saya cukup termasuk rasional ketika ‘mengejar’ bintang,” kata He kepada New York Times. “Ini adalah kebebasan pribadi. Hanya karena saya menyukai idol K-pop bukan berarti saya tidak patriotik.”
Akan tetapi, klub penggemar K-pop kini menghadapi agenda besar Presiden Cina Xi Jinping yang mulai membidik industri hiburan di Tiongkok. Administrasi Cyberspace Cina melarang peringkat selebriti berdasarkan popularitas.
Apalagi ketua BTS Kim Nam-joon, yang dikenal dengan RM atau Rap Monster sempat membuat pernyataan tentang penderitaan orang Amerika Serikat (AS) dan Korea selama upacara memperingati Perang Korea.
Saat itu, pengguna internet di Cina mempertanyakan mengapa RM BTS tidak mengakui pengorbanan tentara Tiongkok yang berjuang di pihak Korea Utara.