Indosat dan Tri resmi merger dengan nama baru Indosat Ooredoo Hutchison pada pekan lalu (16/9). Merger kedua perusahaan telekomunikasi ini dinilai akan mendorong operator seluler lain untuk melakukan aksi korporasi serupa.
Executive Director ICT Institute Heru Sutadi memperkirakan, penggabungan operator seluler bakal menjadi tren. “Merger Indosat dan Tri mungkin akan mendorong merger pemain lainnya,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (20/9).
Ia memperkirakan sejumlah skenario merger operator seluler lain. Pertama, XL Axiata bakal bergabung dengan Smartfren.
Skenario kedua, XL Axiata atau Smartfren bergabung dengan Indosat Ooredoo Hutchison. Terakhir, Telkomsel akan mengambil alih Smartfren.
"Tapi paling mungkin yakni skenario pertama (XL merger dengan Smartfren)," kata Heru.
Menurutnya, tren merger akan berdampak positif terhadap industri telekomunikasi. “Jumlah pemain menjadi lebih sederhana dan diharapkan industri menjadi sehat,” ujar Heru.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Indonesia (ATSI) Merza Fachys sepakat bahwa merger Indosat dan Tri akan memberikan tren positif kepada industri telekomunikasi. Operator lain pun akan terdorong untuk melakukan langkah serupa.
Langkah merger operator seluler juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. "Undang-undang (UU) Cipta Kerja juga membuka kemungkinan kolaborasi seluas-luasnya dalam membangun infrastruktur digital. Tinggal para pelaku industri yang ditantang kapan bisa mulai," ujarnya.
Indosat dan Tri membahas potensi merger sejak tahun lalu. Kedua perusahaan juga sempat memperpanjang periode negosiasi hingga tiga kali.
Smartfren juga membuka diri untuk melakukan konsolidasi atau merger dengan operator seluler lain sesuai dorongan dari pemerintah. Hanya saja, mereka tidak spesifik menyebutkan perusahaan yang akan diajak kolaborasi.
XL juga mengaku siap untuk konsolidasi. "Kami sangat terbuka," kata CEO XL Axiata Dian Siswarini di kantornya, Jakarta, pada 2018 (13/11/2018).
Menurutnya, upaya konsolidasi sudah dilakukan perusahaan pada 2014 ketika XL bergabung dengan Axiata. Hanya, frekuensi masih menjadi persoalan yang dikaji oleh XL Axiata.
Rencana merger operator seluler itu seiring dengan dorongan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2018 lalu. Pada 2019, mantan Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, konsolidasi operator seluler bisa menjadi solusi bagi terciptanya efisiensi di industri ini.
Dia menyampaikan, konsolidasi operator merupakan salah satu program strategis Kominfo. Ia pun mengklaim, pemegang saham operator di Indonesia sudah menyadari pentingnya konsolidasi bagi industri ini. “Pemegang saham yang menentukan, pemerintah memfasilitasi,” ujarnya dalam siaran pers, pada 2019 (3/5/2019).