Twitter Adopsi ‘Pil Racun’ untuk Cegah Elon Musk Miliki 100% Saham

Instagram/Elonrmuskk
CEO Tesla Elon Musk
Penulis: Desy Setyowati
16/4/2022, 08.31 WIB

Orang terkaya di dunia versi Forbes, Elon Musk berencana meningkatkan kepemilikan sahamnya di Twitter menjadi 100%. Perusahaan media sosial ini pun menerapkan ‘pil racun’ untuk mencegah hal itu.

Poison pill atau pil racun adalah salah satu taktik untuk mencegah pengambilalihan saham oleh orang atau perusahaan yang tidak diinginkan. Caranya, perusahaan target atau yang akan diambil alih, membuat sahamnya tidak menguntungkan bagi pengakuisisi.

Perusahaan target berusaha memastikan bahwa tawaran akan mengurangi nilai dan daya tarik perusahaan, sehingga merugikan pemilik baru. Strategi ini meningkatkan biaya akuisisi secara signifikan dan menciptakan disinsentif besar.

CEO Tesla Elon Musk sebelumnya menyatakan penawaran US$ 43 miliar atau setara Rp 618 triliun untuk membeli 100% saham Twitter. Saat ini, ia memiliki 9,2% saham perusahaan media sosial itu atau merupakan pemegang saham terbesar.

Perusahaan ekuitas swasta yang berfokus pada teknologi, Thoma Bravo juga dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan mengajukan penawaran pembelian saham Twitter. “Tidak jelas berapa banyak yang akan ditawarkan,” kata sumber Reuters, dikutip Sabtu (16/4).

Thomas Bravo mengelola aset lebih dari US$ 103 miliar per Desember 2021.

Sedangkan Twitter mengatakan pada Jumat, mereka mengadopsi ‘pil racun’ yang akan melemahkan siapa pun yang mengumpulkan saham perusahaan lebih dari 15%, dengan menjual lebih banyak saham kepada pemegang saham lain dengan harga diskon. Pil racun akan berlaku selama 364 hari.

Langkah itu tidak akan menghalangi Musk untuk mengambil penawarannya langsung ke pemegang saham Twitter dengan meluncurkan penawaran tender. Namun pil racun akan mencegah sebagian besar pemegang saham Twitter menjual saham mereka.

Penawaran tender akan memungkinkan mereka untuk mendaftarkan dukungan atau ketidaksetujuan mereka terhadap tawaran Musk. "Ini adalah langkah defensif yang dapat diprediksi bagi dewan," cuit analis Wedbush Dan Ives melalui akun Twitter, Jumat (15/4).

Twitter memiliki lebih dari US$ 6 miliar uang tunai di neraca dan arus kas tahunannya mendekati US$ 700 juta. Ini memungkinkan bank mempertimbangkan apakah harus menyediakan utang untuk suatu kesepakatan.

Namun, pembelian Twitter bisa menjadi yang terbesar sepanjang masa. Oleh karena itu, ini berpotensi membutuhkan beberapa perusahaan pembelian dan investor institusi besar lainnya untuk bekerja sama.

Sedangkan Elon Musk merupakan orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih menurut Forbes US$ 265 miliar. Dia memberi tahu Twitter pada Rabu bahwa tawarannya yakni US$ 54,2 per saham.

Musk juga akan mempertimbangkan kembali posisinya sebagai pemegang saham Twitter, jika tawaran itu ditolak. Ia pun mengunggah cuitan di Twitter berisi jajak pendapat terkait tawarannya itu.

Dewan Twitter masih menilai tawaran Musk dan hanya akan mengajukannya kepada pemegang saham perusahaan untuk pemungutan suara jika menyetujuinya.

Namun harga saham Twitter jatuh pada perdagangan Kamis. Hal ini dinilai menunjukkan bahwa sebagian besar investor mengharapkan dewan perusahaan menolak tawaran Musk.

“Dewan Twitter diperkirakan akan menunggu beberapa hari lagi untuk menilai tawaran Musk dan menyusun tanggapannya,” kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Goldman Sachs Group Inc (GS.N) menjadi penasihat dewan Twitter. Bloomberg melaporkan pada Jumat bahwa dewan menunjuk JPMorgan Chase Co Inc (JPM.N) sebagai penasihat keuangan kedua.