LCD adalah Layar dengan Kristal Cair, Ini Cara Kerja dan Jenisnya

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Ilustrasi, sejumlah calon penumpang melihat jadwal keberangkatan bus dan harga e-tiketing bus pada monitor LCD di Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah.
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Agung
30/8/2022, 10.16 WIB

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan layar smartphone terus meningkat pesat. Ini ditandai dengan banyaknya teknologi terbaru yang disisipkan pada layar ponsel. Meski begitu, teknologi lama seperti LCD masih banyak digunakan pada perangkat elektronik saat ini.

Liquid Crystal Display atau LCD adalah jenis layar yang sering digunakan pada produk elektronik seperti ponsel, televisi, laptop, sampai kalkulator. Walaupun terbilang sebagai alat lama, namun pemakaian LCD masih mendominasi.

Bisa dibilang layar LCD adalah terobosan baru di bidang teknologi. Sebab, keberadaan layar ini sudah menggeser penggunaan layar bertipe cathode ray tube (CRT), light-emitting diode (LED), dan gas-plasma displays.

Dibandingkan dengan pendahulunya, kelebihan layar LCD adalah mampu meminimalkan konsumsi daya. Sehingga, layar jenis ini banyak dipilih pada produk elektronik.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan LCD? Berikut rangkumannya.

Pengertian LCD

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, LCD adalah penampil kristal cair. Sesuai namanya layar bertipe LCD menggunakan kristal cair sebagai penampil utamanya.

Mengutip Nextip.com, LCD adalah layar yang menggunakan susunan kristal cair dengan diterangi oleh lampu latar untuk menghasilkan gambar. Pada dasarnya, perangkat elektronik seperti laptop dan ponsel yang memakai layar LCD memiliki tampilan gambar serta keakuratan warna yang cukup baik.

Selain itu, LCD adalah salah satu jenis layar yang memiliki performa lumayan bagus saat digunakan di bawah sinar matahari langsung. Alasannya karena gambar yang dihasilkan berasal dari lampu latar yang diterangi dari belakang.

Meskipun punya kinerja cukup bagus di bawah sinar matahari, tetapi layar seperti LCD memiliki representasi warna yang berpotensi kurang akurat.

Pada tahun 2011 ke atas, LCD adalah layar yang sangat populer diterapkan pada ponsel pintar. Hal ini tidak lain karena pemakaian LCD memakan biaya yang relatif rendah, namun tetap menghasilkan gambar bagus.

Sayangnya, ketenaran LCD perlahan surut saat teknologi layar OLED atau organic light-emitting diode diperkenalkan. Layar OLED sendiri memakai panel kaca atau plastik tunggal. Ini tentu sangat berbeda bila dibandingkan dengan LCD yang menggunakan dua.

Dalam pengoperasiannya, layar OLED tidak memerlukan lampu latar seperti LCD. Perangkat seperti televisi yang menggunakan panel OLED biasanya jauh lebih tipis, serta memiliki warna hitam yang jauh lebih dalam. Sebab setiap piksel dalam layar OLED menyala secara individual.

Kendati demikian, ada satu hal yang harus dipahami terkait layar LCD adalah, layar ini masih digunakan dan menjadi opsi alternatif bagi produsen perangkat elektronik. Dengan kata lain, layar LCD masih bisa kita temukan hingga sekarang.

Cara Kerja LCD

LCD adalah jenis layar yang paling umum di antara perangkat ponsel, laptop, dan komputer. Alasannya layar ini memiliki konsumsi daya baterai yang rendah dan kualitas gambar yang bagus. Apalagi biasanya tampilan gambar di layar LCD mudah dibaca, bahkan di bawah sinar matahari langsung.

Melansir Gsmarena.com, elemen terkecil dari gambar yang ditampilkan pada LCD adalah piksel. Setiap piksel biasanya terdiri dari lapisan molekul yang disejajarkan antara dua elektroda transparan serta dua filter polarisasi.

Secara umum setiap piksel pada layar LCD adalah terdiri dari tiga subpiksel. Kita mengenalnya dengan sebutan RGB (red, green, blue). 

Tiga subpiksel tersebut muncul sebagai satu piksel, kemudian bisa menghasilkan jutaan warna berbeda. Ketika piksel dihidupkan dan dimatikan dengan cepat, maka gambar akan terbentuk. Ini merupakan cara kerja dari layar LCD.

Menurut Phonescoop, sebagian versi layar LCD lama biasanya menggunakan teknologi yang disebut STN. Teknologi tersebut dianggap sangat buruk karena  reproduksi warna dan sudut pandang yang kurang, serta waktu respons lambat. 

Atas kekurangan inilah, layar LCD dengan teknologi STN tidak lagi digunakan di telepon.

Teknologi LCD tradisional itu dirancang untuk memblokir sinar dari cahaya latar yang terang. Dalam kondisi yang memiliki cahaya rendah atau sedang, layar ini bisa menampilkan kecerahan dan saturasi yang sangat baik. Namun, hal tersebut tidak akan bekerja dengan bagus pada kondisi sebaliknya.

Jenis-jenis LCD

Menurut Smartphones Plus, ada beberapa ponsel pintar yang menggunakan layar LCD. Beberapa di antaranya yaitu iPhone 11 dan XR serta semua iPhone lain yang datang sebelum seri X. Termasuk iPhone 8, iPhone 8 Plus, iPhone 7, iPhone 7 Plus, iPhone 6s, dan sebagainya. 

Selain itu, ada juga ponsel LG G7 ThinQ, LG G6, Moto E5, dan Moto E6 yang semuanya memakai layar LCD.

Seperti yang diterangkan sebelumnya, layar LCD juga mengalami pembaruan. Sehingga saat ini ada beberapa tipe layar LCD di pasaran.

Untuk lebih jelasnya, berikut sejumlah layar LCD yang perlu diketahui:

LCD monochrome (hitam-putih)

  • Static
  • Graphic
  • Character
  • Custom

LCD multi-color

  • TFT
  • OLED
  • FSC (Field Sequential Color LCD)
  • EBT (Excellent Black Technology) atau VA (Vertical alignment)
  • CSTN

Itulah pembahasan tentang LCD. Secara garis besar, LCD adalah layar yang bisa menampilkan gambar dengan kualitas baik. Namun, karena dianggap sudah cukup usang, tipe layar ini mulai digantikan oleh layar berpanel OLED, AMOLED, sampai Super AMOLED.