Digitalisasi mengantarkan Desa Mijen di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi smart village. Pelayanan publik, transaksi perdagangan dan keuangan, serta pendidikan di desa tersebut cukup lekat dengan digitalisasi.
“Kita enggak nyangka bisa terpilih sebagai finalis Desa BRILian. Keunggulan desa kita tidak hanya melulu soal wisata, tapi mendorong peningkatan sumber daya manusianya,” kata Kepala Desa Mijen Singgih Wahyu Jatmiko dalam siaran pers, dikutip Rabu (29/3).
Berbeda dengan desa-desa lain yang mengunggulkan sumber daya alam, Desa Mijen lebih menonjolkan aspek digitalisasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. “Itulah yang kita edukasi ke masyarakat, agar mereka lebih terbiasa. Memang warga di sini profesinya buruh pabrik, dan kita mengajarkan pentingnya digitalisasi,” imbuhnya.
Pada Program Desa BRILian, Desa Mijen mendapat bantuan berupa sarana yang menunjang akses internet. Hal ini akan menjadi sumber pendapatan baru bagi warga desa. Sebab, menurut Singgih saat ini telah ada 100 klien yang mengantre untuk mendapatkan akses internet murah.
Salah satu manfaat digitalisasi adalah membantu transaksi keuangan masyarakat. Pihak pengurus desa bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dalam membangun jaringan ekosistem keuangan.
Jaringan ini membantu kegiatan masyarakat, khususnya para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Pelaku UMKM juga mendapat kesempatan untuk menjadi mitra BRI dalam program pembinaan UMKM di Desa Mijen.
“BRI membantu dengan memberikan pinjaman kepada warga desa, sehingga apa pun yang dibutuhkan warga untuk pengajuan pinjaman dibantu oleh desa,” ucap Singgih.
Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mijen, pihak pengurus desa bermitra dengan BRI untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Desa Mijen. Awalnya, BUMDes Mijen terbentuk pada akhir 2020 dengan nama BUMDes Sapto Karyo Manunggal.
Kini, BUMDes Mijen telah berkembang pesat. BUMDes tersebut memiliki lima unit usaha, yaitu usaha pengelolaan sampah, pengelolaan air bersih, pengelolaan pasar desa, internet masuk desa, serta pengelolaan retribusi dan parkir Pasar Mijen.
Untuk memperluas inklusi keuangan masyarakat desa, BUMDes Mijen juga bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam menjalankan program digitalisasi desa. BUMDes tersebut memiliki Agen BRILink yang memanfaatkan Kode QR Standar Indonesia (QRIS) BRI pada berbagai unit usaha milik BUMDes.
BUMDes Mijen mengembangkan klaster bisnis unggulan, di antaranya klaster bisnis roti, biji alpukat, dan klaster SAK. BUMDes itu juga mengembangkan potensi desa lainnya, yakni pasar rakyat yang beranggotakan pelaku usaha mainan anak-anak.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan desa-desa yang tergabung dalam Program Desa BRILian dapat menginspirasi desa-desa lainnya. Program-program yang diterap di desa-desa tersebut bisa direplikasi oleh desa lain. “Semoga Desa Mijen semakin maju dan program-program yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.