Microsoft mencatatkan kenaikan laba bersih 9% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 18,3 miliar pada kuartal Januari – Maret. Sementara itu, laba induk Google yakni Alphabet turun 8,4% menjadi US$ 15,05 miliar.
Perbandingan kinerja Microsoft dan Google sebagai berikut:
- Laba bersih naik 9% menjadi US$ 18,3 miliar
- Laba per saham naik 10% menjadi US$ 2,45
- Pendapatan naik 9% menjadi US$ 52,9 miliar
- Pendapatan operasional naik 10% menjadi US$ 22,4 miliar
- Pendapatan segmen Productivity and Business Processes naik 11% menjadi US$ 17,5 miliar
- Pendapatan segmen Intelligent Cloud naik 16% menjadi US$ 22,1 miliar
- Pendapatan segmen video game Microsoft turun 4%, karena penjualan perangkat keras Xbox turun 30%
- Pendapatan segmen More Personal Computing turun 9% menjadi US$ 13,3 miliar, yang terdiri dari:
- Pendapatan dari OEM Windows atau instalasi asli perangkat lunak Windows pada komputer baru merosot 28%
- Pendapatan perangkat turun 30%
Induk Google, Alphabet
- Laba bersih turun 8,4% menjadi US$ 15,05 miliar
- Laba operasional turun 13,3% menjadi US$17,4 miliar
- Pendapatan Alphabet naik 3% menjadi US$ 69,79 miliar. Pertumbuhan melambat dibandingkan Januari – Maret 2022 23%. Pendapatan terdiri dari:
- Pendapatan iklan turun menjadi 54,55 miliar. Ini termasuk pendapatan iklan YouTube yang turun 2,6% menjadi US$ 6,69 miliar, tetapi di atas perkiraan StreetAccount US$ 6,6 miliar
- Pendapatan Google Cloud US$ 7,45 milar di bawah prediksi US$ 7,49 miliar
Kedua raksasa teknologi itu sama-sama bersaing di bidang kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Microsoft memiliki ChatGPT, sedangkan Google mempunyai Bard.
Namun bisnis pada kuartal I ditopang oleh lini komputasi awan atau cloud. Pendapatan bisnis cloud Microsoft naik 16%, sedangkan Google melaporkan keuntungan untuk pertama kalinya sejak diluncurkan yakni US$ 191 juta.