Tiga Risiko Keamanan Smart Lock, Cermati Penggunaannya

ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj.
Sejumlah remaja menggunakan ponsel saat berkomunikasi di Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/4/2020).
Penulis: Lavinda
26/4/2023, 14.51 WIB

Penguncian pintar atau smart lock pada ponsel pintar menjadi semakin populer dan banyak dipilih oleh pengguna smartphone, karena alasan kemudahan dan kenyamanannya. Meski tampak modern dan praktis, namun perangkat pintar ini membawa risiko keamanan.

Smart lock merupakan fitur bawaan atau default feature dari Google yang berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam melakukan penguncian otomatis. Dengan kehadiran smart lock, pengguna tak perlu melulu membuka dan mengunci ponsel secara berulang-ulang dengan cara manual.

Kendati demikian, perusahaan keamanan siber internasional, Kaspersky, mengungkapkan beberapa risiko dari penggunaan smart lock. Dengan adanya sejumlah risiko, pengguna patut mempertimbangkan kebutuhan dan tingkat keamanan sebelum memutuskan apakah menggunakan kunci pintar atau kunci tradisional.

Berikut adalah tiga alasan penggunaan kunci pintar perlu dipertimbangkan dengan cermat, sebagaimana tertulis dalam keterangan pers Kaspersky :

1. Rentannya kunci pintar secara fisik.

Kunci pintar menggabungkan teknologi dengan perlindungan fisik. Namun, tidak semua perangkat memiliki kualitas yang baik dalam menggabungkan kedua konsep ini, sehingga risiko penipuan fisik terhadap kunci pintar tetap ada.

2. Berkaitan dengan komponen pintar yang terdapat pada perangkat tersebut.

Banyak pengembang cenderung memprioritaskan fungsionalitas ketimbang keamanan, sehingga ada kemungkinan bahwa orang dapat memperoleh akses ke kunci pintar dan membukanya tanpa otorisasi yang tepat. Ada beberapa contoh tentang kunci pintar yang rentan, seperti mudah diretas dan bahkan memungkinkan akses ke kata sandi jaringan Wi-Fi Anda.

3. Perangkat lunak perlu diperbarui secara berkala untuk menjaga keamanannya.

Dukungan untuk perangkat internet of things (IoT) biasanya tidak selama dukungan untuk perangkat ponsel cerdas yang baru rilis, sehingga perangkat mungkin tidak selalu terlindungi dengan update keamanan terbaru.

Meski demikian, Kaspersky menegaskan bahwa semua jenis kunci, termasuk kunci pintar, memiliki risiko keamanan dan dapat diretas.

Jika Anda tetap memilih kunci pintar, Kaspersky, dikutip dari Antara, merekomendasikan untuk mencari informasi lengkap tentang perangkat tertentu sebelum melakukan pembelian.

Pastikan juga Anda memperbarui perangkat secara berkala dan memilih vendor yang memiliki reputasi yang baik dalam hal keamanan siber. Dengan memperhatikan beberapa hal ini, pengguna kunci pintar dapat mengurangi risiko keamanan yang dapat terjadi.