Pelaku industri media mendorong kesetaraan industri penyiaran, khususnya terkait pemanfaatan teknologi modern. Hal ini menjadi kesimpulan dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Media Asia Pasifik 2023 yang digelar di di Nusa Dua, Bali, Senin (22/5).
Program Manager Asia-Pasific Institute for Broadcasting Development (AIBD), Praneel Prasad mengungkapkan bahwa tiga negara di Asia Pasifik masih tertinggal dari segi pemanfaatan teknologi penyiaran. Ketiga negara tersebut antara lain, Bangladesh, Nepal, dan Bhutan.
"Kami ingin mengedukasi menggunakan teknologi, sebab semua kalangan kini tengah beradaptasi menggunakan teknologi yang otomatis," kata Praneel kepada Tim Komunikasi dan Media KTT AMS seperti dikutip dri siaran pers, Selasa (23/5).
Maka itu, AIBD berkolaborasi dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI memberikan pelatihan mengenai teknik penyiaran di era otomatisasi dalam rangkaian KTT. Pelatihan turut dihadiri perwakilan dari ketiga negara tersebut.
Harapannya, negara-negara tersebut dapat mengadopsi setiap informasi fundamental yang berkaitan dengan teknik penyiaran di era modern. Dari mulai transisi analog ke digital, transformasi digital, hingga penerapan teknologi yang meningkatkan kualitas penyiaran.
Melalui pelatihan yang diberikan, kata Praneel, diharapkan peserta mampu mengikuti tren penggunaan teknologi penyiaran layaknya di negara maju.
"Membuat para pelaku industri media di negara tersebut mengimplementasi penggunaan teknologi yang modern," kata Praneel.
Para pelaku industri media penyiaran di negara tersebut akan menerapkan teknologi modern usai gelaran KTT.
"Dahulu ketika melakukan penyiaran memerlukan banyak peralatan, saat ini dapat diefisienkan dengan penggunaan teknologi modern. Itu yang sedang kita implementasikam pada saat ini," kata Praneel.
KTT Media se-Asia Pasifik ke-18 ini digelar pada 22-25 Mei 2023, dengan mengusung tema Peran Media Meningkatkan Ekonomi Berkelanjutan. Tema ini berkaitan dengan peran media dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Acara dihadiri oleh lebih dari 300 delegasi dari berbagai media se-Asia Pasifik. Peserta yang berasal dari beragam profesi, mulai dari anggota parlemen, CEO, hingga pembuat keputusan dari berbagai belahan dunia.
Konferensi ini menghadirkan para pembuat keputusan, profesional media, cendekiawan, dan pemangku kepentingan berita dan program dari negara-negara Asia, Pasifik, Afrika, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Utara.