Ini Cara Lemhannas Hadapi Tantangan Geopolitik Disertai Teknologi AI

Katadata
Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/2)
Penulis: Lavinda
23/5/2023, 16.58 WIB

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhannas Andi Widjajanto mempersiapkan transformasi menjadi Lemhannas 5.0 pada 2024–2045. Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan geopolitik global disertai tantangan teknologi kecerdasan buatan atau AI yang dominan. 

Hal itu disampaikan Andi Widjajanto saat memberi amanat pada upacara Hari Jadi Ke-58 Lemhannas di Jakarta, Selasa (23/5). Dalam pidatonya, Andi menyampaikan kunci dari transformasi adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"Dinamika geopolitik menjadi semakin keras saat itu, kita akan menghadapi tantangan teknologi artifical intelligence yang akan semakin dominan. Lemhannas harus bisa membuktikan diri mampu tetap relevan dengan bertransformasi menuju Lemhannas 5.0," kata Andi seperti dikutip Antara, Selasa (23/5).

Menurut dia, teknologi dan modal memiliki peran penting dalam proses transformasi, tetapi sumber daya manusia menjadi subjek paling penting dalam keberhasilan transformasi itu sendiri.

"Saya selalu percaya sekuat apapun organisasi, kuncinya bukan di infrastruktur, tetapi orang-orang yang mengawali organisasi tersebut," kata Andi.

Oleh karena itu, penguatan SDM perlu dilakukan, tidak hanya pada internal Lemhannas, tetapi juga pada materi ajar dan kurikulum yang diberikan kepada para peserta didik Lemhannas. Peserta didik yang dimaksud antara lain, para perwira TNI/Polri, pejabat kementerian/lembaga, praktisi, pengamat, dan peneliti bidang pertahanan dan keamanan.

"Lemhannas menyiapkan kepercayaan strategis baru untuk mengantisipasi pertarungan geopolitik. Kami sudah identifikasi pertarungan geopolitik akan sangat diwarnai oleh kompetisi tentang konektivitas global," kata Andi Widjajanto.

Sebagai informasi, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi Negara-Negara Maju (OECD) memproyeksikan ekonomi Indonesia akan menempati urutan ke-4 terbesar dunia.

Prediksi itu mempertimbangkan kemungkinan adanya bonus demografi usia produktif yang mencapai 64% dari total populasi, peluang Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar dunia, sumber daya manusia yang menguasai teknologi, dan kemampuan transformasi ekonomi.

Menurut dia, pada era 5.0 nanti, yaitu pada 2024–2045, atau menuju 100 tahun Indonesia merdeka, pemimpin-pemimpin strategis akan siap dengan lompatan-lompatan yang akan terjadi untuk Indonesia.

Pasalnya, lanjut Andi, Hari ini Indonesia adalah negara nomor 16 dari sisi ekonomi dunia. Dalam waktu 20 tahun ke depan, Indonesia diprediksi menjadi negara nomor 4 dunia secara ekonomi.

"Di atas kita akan ada Amerika Serikat, India, lalu yang akan nomor 1 Tiongkok, dan kita menjadi nomor 4," ujar Gubernur Lemhannas RI.