BSSN Gandeng Perusahaan Perancis Perkuat Keamanan Siber Indonesia

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian
Penulis: Lavinda
23/5/2023, 17.59 WIB

Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN memilih perusahaan teknologi keamanan siber asal Perancis, Thales, sebagai mitra untuk mengoptimalkan keamanan di dunia maya Indonesia.

BSSN dan Thales menandatangani nota kesepahaman atau MoU terkait pengamanan di industri internet Indonesia di Jakarta, pada kuartal I 2023. MoU ditandatangani oleh Kepala BSSN Hinsa Siburian, dan Vice-President Thales Asia Nicolas Bouverot.

Menurut Hinsa, penandatanganan MoU ini sejalan dengan arahan Strategi Keamanan Siber Nasional atau SKSN, yakni memperkokoh kolaborasi dengan perusahaan keamanan siber swasta. Para pemangku kepentingan SKSN terdiri dari administrator negara, pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat.

"Dengan dukungan Thales, kami berharap dapat mengembangkan solusi untuk membantu Indonesia mencapai kedaulatan siber secara nasional," ujar Hinsa dalam keterangan pers yang diterima Katadata, Selasa (23/5).

Thales terlibat dalam setiap tahap pengamanan mata rantai nilai keamanan siber, dan menawarkan solusi, mulai dari penilaian risiko hingga perlindungan infrastruktur kritis. Ini didukung oleh kemampuan deteksi dan respons ancaman siber yang komprehensif.

Solusi-solusi ini terstruktur lewat tiga produk dan layanan Thales, yakni sebagai berikut:

• Layanan keamanan siber, termasuk penilaian risiko, pelatihan dan simulasi, dan deteksi serta respons terhadap serangan siber.
• Produk perangkat enkripsi dan sensor untuk melindungi sistem informasi penting.
• Platform keamanan data, manajemen identitas dan akses sebagai layanan solusi, dan penawaran perlindungan dan lisensi cloud yang lebih luas.

Pada September 2022, Indonesia mengesahkan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi atau UU PDP, yang terinspirasi dari kerangka Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa, yakni menekankan perhatian terhadap keamanan siber.

Adapun, peran BSSN sebagai badan utama intelijen siber dan sinyal Indonesia adalah mengawasi dan memperkuat keamanan siber Indonesia.

Nicolas Bouverot mengapresiasi kolaborasi dengan BSSN untuk semakin memperkokoh pondasi keamanan siber Thales yang telah ada di Indonesia.

Menurut dia, perusahaan, pemerintah, dan institusi di Indonesia yang paling membutuhkan jaminan keamanan siber perlu memastikan ketahanan sistem dan kegiatan mereka terhadap serangan siber.

Maka itu, Thales mengaku siap mendampingi Indonesia untuk mencapai kedaulatan siber dengan membangun kapabilitas keamanan siber. "Didampingi oleh mitra lokal kami, untuk memastikan tujuan kerja sama kami dengan BSSN tercapai,” kata Nicolas.