Induk usaha Google, Alphabet Inc. memutuskan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK ratusan pekerja di berbagai bagian. Alasan PHK ini untuk memangkas biaya operasional perusahaan.
Dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/1), Google mengatakan karyawan yang di-PHK termasuk karyawan di Google Assistant berbasis suara, perangkat keras augmented reality, dan pada organisasi teknik pusat perusahaan.
Berdasarkan laporan Semafor, perusahaan menjelaskan restrukturisasi ini akan membantu meningkatkan Google Assistant karena Google sedang menjajaki pengintegrasian teknologi kecerdasan buatan yang lebih baru ke dalam produknya.
Pada Oktober 2023, Google mengumumkan menggunakan chatbot AI generatif Bard untuk membangun versi baru Google Assistant. Penggunaan teknologi AI ini dinilai dapat melampaui suara, memahami dan beradaptasi dengan pengguna, serta menangani tugas-tugas pribadi dengan cara-cara baru.
Sejak awal tahun ini, Google memang dikabarkan akan memecat atau PHK 30 ribu karyawan. Raksasa teknologi ini disebut-sebut bakal mengganti pekerja dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
The Information melaporkan perkembangan AI baru-baru ini akan menyebabkan PHK yang signifikan di Google dalam waktu dekat.
Google akan merestrukturisasi departemen penjualan iklan perusahaan. Sebab, peran AI di bidang ini di perusahaan meningkat. Divisi ini memiliki 30 ribu karyawan.
Kabarnya, keputusan untuk memberhentikan puluhan ribu karyawan telah didiskusikan dalam pertemuan Google Ads di seluruh departemen. Hal ini terjadi setelah Google meluncurkan ‘era baru iklan bertenaga AI’ dengan memperkenalkan iklan percakapan.
Pada Januari 2023, Induk Google memutuskan PHK terhadap 12.000 karyawan. Pemangkasan itu memengaruhi pekerjaan secara global dan di seluruh perusahaan.