Korea Utara Mulai Pakai 4G dan Gaet Cina untuk Adopsi AI

ANTARA FOTO/REUTERS/KCNA /RWA/dj
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin rapat politbiro Partai Buruh yang berkuasa, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (17/5/2022), dalam foto yang dirilis Agensi Berita Sentral Korea (KCNA) pada Rabu (18/5/2022).
Penulis: Lenny Septiani
24/1/2024, 15.08 WIB

Korea Utara mulai menerapkan internet 4G, ketika Indonesia sudah mengadopsi 5G. Negeri Para Pertapa ini juga menggandeng Cina untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan mesin pembelajaran alias machine learning. 

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan ekonomi digital, merespons pandemi seperti Covid-19, melindungi reaktor nuklir hingga simulasi perang dan pengawasan pemerintah. Hal ini tertuang dalam studi terbaru Hyuk Kim dari James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) di California.

Korea Utara terkena sanksi internasional terkait program senjata nuklir. Sanksi ini dinilai menghambat upaya negara ini mengembangkan perangkat keras AI.

"Upaya Korea Utara baru-baru ini dalam pengembangan AI/ML menandakan investasi strategis untuk meningkatkan ekonomi digital," kata laporan itu, dikutip dari Reuters, Rabu (24/1). Beberapa peneliti AI Korea Utara telah berkolaborasi dengan para akademisi asing, termasuk Cina.

Korea Utara mendirikan Institut Penelitian AI pada 2013. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah perusahaan telah mempromosikan produk komersial yang menampilkan AI.

Kim menjelaskan, selama pandemi Covid-19, Korea Utara menggunakan AI untuk membuat model guna mengevaluasi penggunaan masker yang tepat dan memprioritaskan indikator gejala klinis infeksi.

Para ilmuwan Korea Utara juga mempublikasikan penelitian tentang penggunaan AI untuk menjaga keamanan reaktor nuklir.

Pengembangan AI menghadirkan banyak tantangan seperti peneliti asing khawatir sanksi dari pemerintah dan niat Korea Utara dalam menggunakan teknologi ini.

Korea Utara Baru Adopsi 4G

Media lokal Daily NK menyebutkan, Korea Utara menggunakan infrastruktur 4G bekas Cina. Sebagian besar dibeli dari Huawei.

Korea Utara pun mulai meningkatkan kapasitas jaringan internet dari 3G ke 4G sejak Oktober 2023. Pada tahap pertama, dilakukan di ibu kota negara Pyongyang dan lima kota besar lain yaitu Nampo, Pyongsong, Sariwon, Wonsan, dan Hamhung.

Korea Utara menargetkan penyelesaian peningkatan jaringan internet ke 4G lebih dari 80% pada 2025.

“Beberapa orang yang berlangganan jaringan internet itu mengatakan sinyal sangat bagus. Tidak ada gangguan saat mencari informasi maupun menonton acara TV," kata sumber Daily NK dikutip dari Gizmochina, pekan lalu (16/1).

Namun masyarakat yang jauh dari menara BTS mengalami sinyal yang lebih lemah. Total baru 28,3% dari 26,2 juta populasi Korea Utara yang sudah terhubung ke internet.

Menurut GSMA Intelligence, ada dua operator seluler 3G di Korea Utara yaitu Byol dan Koryolink.

Reporter: Lenny Septiani