Satelit Starlink dinilai bisa menggantikan menara internet BTS atau Base Transceiver Station, menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bagaimana respons Kominfo alias Kementerian Komunikasi dan Informatika?
Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria menjelaskan, menara BTS merupakan salah satu jaringan telekomunikasi yang masih dipakai di beberapa tempat.
“Tetapi teknologi terus berubah. Kami lihat apakah disrupsi teknologi ini akan mengubah lanskap keseluruhan atau mungkin sebagian?" ujar Nezar kepada media saat ditemui di lingkungan kantor Kominfo di Jakarta, Jumat (7/6).
Ia menduga,pernyataan Luhut bahwa menara BTS tidak diperlukan lagi dan bisa digantikan oleh Starlink, merujuk dari sisi teknologi.
Sebelumnya, Menko Luhut menilai bahwa menara BTS tidak diperlukan lagi. "Sekarang tidak perlu ada BTS, sudah ada Starlink," kata dia dalam acara Ngobrol Seru: Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marves secara virtual, Selasa (4/6).
Luhut mengatakan, internet Starlink akan membuat layanan kesehatan dan pendidikan menjadi lebih baik. Sebab, jumlah wilayah blank spot atau yang belum terjangkau internet bisa berkurang.
“Kalau jumlah blank spot semakin berkurang, komunikasi bisa lebih bagus lagi di daerah-daerah terpencil, untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan,” ujar dia.
Menurut dia, biaya yang dibutuhkan pada sektor kesehatan akan jauh lebih murah menggunakan Starlink dibandingkan jasa telekomunikasi lain. "Ke depan, operasi pun bisa jarak jauh misalnya, dari Jakarta,” katanya.