Hacker Ransomware Sebut Pusat Data Nasional Sangat Mudah Dibobol

Bing Image Creator, Katadata/Desy Setyowati
Ilustrasi hacker menyerang pusat data nasional
Penulis: Desy Setyowati
4/7/2024, 04.15 WIB

Geng hacker Brain Cipher Ransomware menyampaikan bahwa sistem Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya sangat mudah dibobol. Mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk masuk ke sistem infrastruktur ini.

“Kami hanya membutuhkan sedikit waktu untuk membongkar data dan mengenkripsi beberapa ribu terabyte informasi,” ujar hacker Brain Cipher Ransomware dikutip dari akun X @stealthmore_int, Rabu malam (3/7).

Hacker Brain Cipher Ransomware menjelaskan alasan mereka menyerang Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya, yakni karena ini merupakan infrastruktur berteknologi tinggi dan memerlukan investasi besar.

“Setiap orang yang menjalankan bisnis ini harus mengetahui hal ini dalam situasi yang tidak ada harapan,” kata mereka.

Meski begitu, mereka memutuskan untuk memberikan kunci deskripsi Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya kepada pihak kedua dari sisi Pemerintah Indonesia secara gratis. Kelompok hacker itu menyatakan, ini pertama dan terakhir kali mereka memberikan kunci kepada korban.

Hacker Brain Cipher Ransomware tidak menyebutkan siapa pihak kedua, namun tertera logo Kominfo alias Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Ini pertama dan terakhir kalinya korban menerima kunci secara gratis. Untuk yang lain ‘selamat datang di chat’,” kata hacker Brain Cipher Ransomware.

Hacker Brain Cipher Ransomware menjelaskan, keputusan untuk memberikan kunci deskripsi akses Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya gratis ke Kominfo diambil tanpa tekanan pihak lain.

“Kami secara mandiri mengambil keputusan seperti itu,” kata hacker Brain Cipher Ransomware. “Tidak ada kesalahpahaman di tim kami. Kami adalah tim yang hebat dan semua orang mendukung keputusan ini.”

Keputusan memberikan kunci deskripsi gratis kepada Pemerintah Indonesia, karena mereka menyimpulkan bahwa perundingan menemui jalan buntu ketika pihak kedua mengalihkan akses ke perundingan kepada pihak ketiga.

Sementara itu, Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria enggan berkomentar mengenai hacker Brain Cipher Ransomware usai menghadiri acara di Jakarta pada Rabu sore (3/7).