Hacker Ransomware Resmi Beri Kunci Akses PDN Gratis, Ini Kata Ahli IT
Geng hacker Brain Cipher Ransomware resmi memberikan kunci deskripsi untuk membuka akses sistem Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya. Ahli IT atau informasi dan teknologi menyampaikan, pemerintah menganalisis kunci tersebut.
Hacker memberikan tautan atau link kunci deskripsi untuk membuka akses Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya. Geng Brain Cipher Ransomware ini juga menjabarkan cara menggunakannya.
“Kami akan menunggu pihak kedua untuk secara resmi mengonfirmasi bahwa kuncinya berfungsi dan data dipulihkan. Setelah itu, kami akan menghapus data secara permanen,” kata Hacker Brain Cipher Ransomware dikutip dari akun X @stealthmore_int.
Mereka menyatakan bahwa kunci deskripsi tersebut hanya berfungsi untuk Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya. Hacker juga memerinci cara menggunakannya.
Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya menyampaikan, langkah selanjutnya yakni menganalisis kebenaran kunci tersebut. “Jadi, saya menunggu konfirmasi dari tim Pusat Data Nasional, apakah benar file yang diberikan oleh hacker Brain Cipher Ransomware itu bisa mendekripsi data,” kata dia melalui akun Instagram, Rabu malam (3/7).
“Jika itu benar, artinya semua data Pusat Data Nasional yang dienkripsi oleh Brain Cipher Ransomware sekarang bisa balik semua,” Alfons menambahkan. “Ini langkah terakhir yang kami benar-benar berharap semuanya berjalan dengan baik.”
Ia juga berencana menepati janjinya untuk memberikan donasi kepada hacker Brain Cipher Ransomware melalui akun dompet digital kripto Monero.
Sementara itu, sebelumnya Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha menyampaikan bahwa pemerintah perlu berhati-hati dalam menyikapi kunci deskripsi gratis tersebut.
“Diberikan kunci enkripsi tersebut bukan berarti data-data di Pusat Data Nasional Sementara akan aman,” kata Pratama kepada Katadata.co.id, Rabu pagi (3/7). Alasannya sebagai berikut:
- Bisa saja Brain Cipher Ransomware sudah meletakkan backdoor di salah satu server yang bisa dipergunakan oleh mereka untuk masuk kembali ke sistem Pusat Data Nasional Sementara dan melancarkan serangan selanjutnya
- Bisa juga, backdoor tersebut ditemukan oleh hacker lain dan dipergunakan untuk meretas sistem Pusat Data Nasional Sementara
- Bisa saja tools yang diberikan juga memiliki malware lain yang dapat menginfeksi sistem Pusat Data Nasional Sementara lebih parah lagi
“Akan tetapi, bagaimanapun kami semua berharap bahwa Brain Cipher Ransomware betul-betul memberikan kunci untuk membuka file yang terenkripsi, sehingga instansi yang masih terkendala bisa segera menggunakan data dan aplikasi,” ujar Pratama.
Ia mengimbau BSSN menganalisis kunci deskripsi untuk mengakses Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya, jika hacker Brain Cipher Ransomware benar-benar memberikannya pada hari ini (3/7). Analisis ini untuk memastikan tools dapat digunakan untuk membuka file yang terkunci dan tidak menimbulkan masalah yang lebih parah maupun adanya malware baru.
Langkah selanjutnya, melakukan backup data dari Pusat Data Nasional Sementara ke offline storage sehingga bisa dipergunakan jika data kembali terkunci atau diretas.
Selain itu, Kominfo perlu menyiapkan server baik fisik maupun virtual machine yang betul-betul diunduh dari awal, sehingga bisa memastikan bahwa tidak ada backdoor yang masih tertinggal di server Pusat Data Nasional Sementara.