Mengenal Fenomena Super Blue Moon yang Muncul Malam Ini dan Cara Menyaksikannya
Fenomena Super Blue Moon atau Bulan Biru Super akan terjadi malam ini (19/8). Apakah bulan akan berwarna biru malam ini?
Warna bulan malam ini tidak biru. Bulan Biru hanyalah nama.
Gagasan mengenai Bulan Biru bermula dari majalah Sky and Telescope edisi Maret 1946. Majalah ini menerbitkan artikel berjudul ‘Once in a Blue Moon’ karya James Hugh Pruett.
Pruett merujuk pada Almanak Petani Maine pada 1937, yang mendefinisikan Bulan Biru sebagai bulan purnama ketiga dari empat bulan purnama dalam satu musim.
Akan tetapi, ia secara tidak sengaja menyederhanakan definisi tersebut dengan menulis:
Tujuh kali dalam 19 tahun, dan masih terjadi, 13 bulan purnama dalam setahun. Ini menghasilkan 11 bulan dengan satu bulan purnama setiap bulan dan satu bulan dengan dua bulan purnama. Bagian kedua ini, saya menafsirkannya, Bulan Biru.
Padahal jika James Hugh Pruett memeriksa tanggal sebenarnya dari Bulan Biru 1937, ia akan menemukan bahwa itu terjadi pada 21 Agustus 1937. Selain itu, hanya ada 12 bulan purnama pada 1937 dibandingkan biasanya 13 bulan purnama dalam satu tahun kalender untuk mendapatkan dua bulan purnama dalam satu bulan kalender.
Akan tetapi, kelalaian yang tidak disengaja itu melahirkan definisi baru yakni Bulan Biru atau Blue Moon. Kesalahan Pruett itu membuat bulan purnama kedua dalam satu bulan diberi nama Blue Moon.
Yang spesial pada Blue Moon malam ini (19/8), yakni termasuk supermoon. Bulan bergerak mengelilingi Bumi dalam orbit elips, atau lingkaran memanjang, dengan Bumi lebih dekat ke satu sisi elips.
Setiap bulan, Bulan melewati titik terdekat dengan Bumi atau perigee dan titik terjauh alias apogee. Ketika Bulan berada pada atau mendekati titik terdekat dengan Bumi, disebut supermoon.
Dengan begitu, Bulan Biru Super atau Blue Supermoon merupakan bulan purnama kedua dalam satu bulan ketika berada pada titik terdekat dengan Bumi. Bulan akan tampak sangat besar dan terang di langit.
“Bulan akan terlihat hingga 14% lebih besar daripada saat berada paling jauh dari Bumi,” demikian dikutip dari laman resmi NASA. Oleh karena itu, Super Blue Moon bisa disaksikan langsung dengan mata telanjang.
Sekitar 25% dari semua bulan purnama merupakan supermoon, tetapi hanya 3% dari bulan purnama yang termasuk Bulan Biru.
Periode untuk menjadi Super Blue Moon cukup tidak teratur yakni bisa mencapai 20 tahun, namun rata-rata 10 tahun. Super Blue Moon berikutnya diperkirakan terjadi pada Januari dan Maret 2037.