Aplikasi percakapan Bluesky kebanjiran pengguna baru ketika Brasil memblokir X atau Twitter. Platform ini mencatat rekor aktivitas tertinggi pada Jumat (29/8) dan menjadi aplikasi paling banyak diunduh di negara itu.
Bluesky adalah media sosial yang dibentuk oleh pendiri Twitter, Jack Dorsey pada 2019. Awalnya aplikasi ini hanya bisa diakses bagi mereka yang memiliki undangan, tapi akhirnya dibuka untuk umum per Februari 2024.
“Kerja bagus Brasil. Kalian membuat pilihan yang benar,” ujar CEO Bluesky Jay Graber dalam laman resmi dikutip dari TechCrunch, Selasa (3/9).
Bluesky mencatatkan 500 ribu pengguna baru dalam dua hari terakhir. Totalnya ada dua juta akun baru dalam sepekan terakhir.
SensorTower juga mencatat bahwa BlueSky menjadi aplikasi paling banyak diunduh di App Store Brasil hingga hari ini (4/9). Di Google Play Store, aplikasi Bluesky menempati posisi kedua terbanyak diunduh per hari ini (4/9), namun menduduki posisi puncak jika dihitung selama 1 – 3 September.
Sebelumnya, regulator telekomunikasi Brasil menangguhkan akses X atau Twitter milik Elon Musk mulai Jumat (30/8). Ini terjadi karena X tak kunjung menunjuk perwakilan hukum lokal hingga tenggat waktu Kamis (29/8).
Hakim Agung Brasil Alexandre de Moraes memerintahkan X atau Twitter ditangguhkan hingga mematuhi semua perintah pengadilan, termasuk pembayaran denda lebih dari US$ 3 juta, serta penunjukan perwakilan lokal, sebagaimana diwajibkan oleh hukum.
Moraes juga memerintahkan regulator telekomunikasi Anatel untuk melaksanakan perintah penangguhan. Operator seluler harus membuat jaringannya tidak dapat mengakses X sekalipun menggunakan VPN atau jaringan pribadi virtual.
Moraes memerintahkan agar mereka yang terus mengakses X melalui VPN didenda hingga 50 ribu real atau Rp 140 juta per hari.
Apple dan Google juga diinstruksikan untuk menghapus X dari toko aplikasi dan menerapkan apa yang disebut hambatan anti-VPN guna mempersulit pengguna membuka aplikasi.
Akan tetapi, Moraes kemudian membatalkan instruksi agar Apple dan Google menghapus X di toko aplikasi, karena dinilai tidak diperlukan.
Pemilik X Elon Musk menyampaikan, Moraes berusaha menegakkan penyensoran yang tidak dapat dibenarkan. "Mereka menutup sumber kebenaran #1 di Brasil," kata Elon Musk melalui X pada Jumat (30/8).