ByteDance Tutup TikTok Music di Indonesia pada November

Pixabay.com
TikTok
Penulis: Desy Setyowati
25/9/2024, 13.19 WIB

ByteDance akan menutup TikTok Music di Indonesia, Brasil, Australia, Singapura, dan Meksiko pada November. Perusahaan asal Cina ini sebelumnya menutup layanan sejenis yakni Resso pada Juli 2023.

"Dengan berat hati kami sampaikan bahwa TikTok Music akan ditutup pada 28 November," demikian bunyi pengumuman di situs web TikTok Music. Layanan akan dibatalkan otomatis pada tanggal tersebut.

Pengguna yang ingin mengirim daftar putar ke layanan streaming lain harus melakukannya paling lambat 28 Oktober. Permintaan pengembalian dana harus diajukan paling lambat 28 November.

"Fitur Add to Music App kami telah memungkinkan ratusan juta lagu disimpan ke daftar putar di layanan streaming musik mitra. Kami akan menutup TikTok Music pada akhir November untuk berfokus pada tujuan, yaitu memajukan peran TikTok dalam mendorong minat mendengarkan musik yang lebih besar dan meningkatkan nilai pada layanan streaming musik, demi kepentingan artis, penulis lagu, dan industri," kata Kepala Pengembangan Bisnis Musik Global TikTok Ole Obermann dalam pernyataan dikutip dari TechCrunch.

TikTok mengatakan akan terus bermitra dengan layanan streaming musik ketimbang bersaing dengan mereka.

Pada Februari, perusahaan meluncurkan fitur ‘Add to Music’ di TikTok yang memungkinkan pengguna menambahkan lagu langsung ke daftar putar di Apple Music, Amazon Music, atau Spotify.

TikTok Music berakar pada produk ByteDance bernama Resso, yang pertama kali diluncurkan di India dan Indonesia pada 2019 dan diperluas ke Brasil.

Pada 2023, ByteDance mengganti nama Resso menjadi TikTok Music di Brasil dan Indonesia. Setelah itu perusahaan memperluas layanan ke Singapura, Australia, dan Meksiko.

TikTok telah menjadi cara populer bagi orang-orang untuk menemukan musik. TikTok memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan nilai bagi para artis melalui streaming dan mendorong pencarian konten musik, menurut studi yang dilakukan oleh TikTok dan firma riset data hiburan Lumiate.

Bytedance, yang juga memiliki platform distribusi musik bernama SoundO, mungkin ingin memanfaatkan popularitas TikTok untuk mendorong streaming dalam ekosistem sendiri, tetapi layanan tersebut tidak berekspansi secara internasional di luar beberapa pasar.

TikTok juga memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan industri musik akhir-akhir ini. Awal tahun ini, Universal Music Group menarik katalog musiknya dari layanan tersebut setelah terjadi perselisihan mengenai royalti.

Sebagai tanggapan, TikTok mengecam UMG atas narasi dan retorika yang salah. Pada Maret, kedua belah pihak menyatakan gencatan senjata dan menandatangani kesepakatan baru .

Secara terpisah, TikTok memperjuangkan kasus terhadap sebuah RUU yang kemungkinan menyebabkan aplikasi video pendek tersebut dilarang di Amerika. Hal ini mungkin telah menghambat rencana ByteDance untuk memperluas TikTok Music ke pasar-pasar seperti AS.