Komdigi Gandeng Microsoft dan Yandex Kembangkan AI di Indonesia
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menggandeng perusahaan teknologi informasi (TI) global untuk mengembangkan ekosistem kecerdasan buatan alias AI.
Dua perusahaan tersebut adalah Microsoft dan Yandex Group. Yandex Group adalah anak perusahaan dari Yandex N.V., sebuah perusahaan teknologi multinasional yang berasal dari Rusia.
“Kami mengapresiasi minat Yandex Group dan Microsoft untuk menanamkan investasi di Indonesia,” kata Meutya dilansir dari siaran pers, Jumat (8/11).
Komdigi juga telah mengadakan pertemuan dengan CEO Yandex Search Alexander Popovsky, dan Head of ASEAN Government Affairs Microsoft Maciej Surowiec, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/11)
Adapun pertemuan ini membahas potensi pengembangan teknologi AI. Menurut Meutya, potensi AI sangat besar dan strategis untuk mendukung kemajuan digital di Indonesia.
Komdigi bersama Yandex Group berencana ingin memperluas platform mesin pencari di Indonesia. Menurut Meutya Hafid, potensi ekonomi kecerdasan buatan di Indonesia tahun 2030 sangat siginifikan.
Yandex juga dikenal sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Eropa, Persuahaan ini menyediakan mesin pencari, layanan transportasi, iklan digital, dan pengembangan kecerdasan buatan.
“PDB Indonesia bisa meningkat 12 persen atau USD 366 miliar. Untuk itu, kami mendukung rencana dari Yandex untuk meningkatkan investasinya di Indonesia,” kata Meutya.
Sedangkan, pertemuan dengan Microsoft dilakukan untuk menindaklanjuti komitmen CEO Microsoft Satya Nadella saat berkunjung ke Indonesia pada bulan April 2024. Salah satu komitmen tersebut dalam hal pengembangan AI.
“Terutama dalam memberdayakan masyarakat melalui teknologi AI, mendukung pengembangan organisasi publik, pemberdayaan masyarakat, serta menjaga keamanan informasi,” kata Meutya.