Pemrograman atau coding dipertimbangkan untuk masuk kurikulum sekolah dasar atau SD pada tahun pelajaran 2025 – 2026. Apa itu coding?
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah atau Kemendikdasmen menyatakan pemrograman atau coding dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) akan masuk dalam kurikulum SD tahun pelajaran 2025 - 2026.
Coding adalah proses menulis, mengedit, dan memelihara kode atau instruksi yang akan dijalankan oleh komputer. Kode ini ditulis dalam bahasa pemrograman, yang merupakan serangkaian aturan dan sintaks untuk memberikan perintah kepada komputer.
Coding digunakan untuk membuat berbagai jenis perangkat lunak alias software, seperti aplikasi, situs web, game, dan sistem operasi alias operating system (OS).
Jenis coding berdasakan bahasa pemrograman sebagai berikut:
- Tingkat rendah:
- Assembly: Bahasa pemrograman yang sangat dekat dengan instruksi mesin. Bahasa ini digunakan untuk memprogram perangkat keras secara langsung.
- Machine Code: Instruksi yang ditulis langsung dalam format biner 0 dan 1.
- Tingkat tinggi:
- Prosedural: Contohnya C, Pascal. Berfokus pada langkah-langkah prosedur untuk menyelesaikan tugas.
- Berorientasi objek: Contohnya Java, Python, C++. Berbasis pada konsep ‘objek’ yang merepresentasikan data dan metode untuk memanipulasi.
- Fungsional: Contohnya Haskell, Scala. Berfokus pada fungsi matematika dan menghindari perubahan keadaan atau state.
- Scripting: Contohnya JavaScript, PHP, Python. Digunakan untuk membuat aplikasi kecil atau skrip untuk mengotomatisasi tugas.
- Khusus Domain (Domain-Specific Languages):
- HTML/CSS: Untuk pengembangan antarmuka web.
- SQL: Untuk pengelolaan dan kueri basis data.
- R dan MATLAB: Untuk analisis data dan komputasi ilmiah.
6. Pengembangan Sistem:
- C: Untuk mengembangkan sistem operasi dan perangkat keras.
- Rust: Untuk pengembangan sistem modern dengan fokus pada keamanan memori.
Sementara itu, jenis coding berdasarkan tujuan sebagai berikut:
- Web Development: Membuat situs web dan aplikasi web (HTML, CSS, JavaScript).
- Mobile Development: Membuat aplikasi untuk perangkat seluler (Swift untuk iOS, Kotlin untuk Android).
- Game Development: Membuat game menggunakan alat seperti Unity (C#) atau Unreal Engine (C++).
- Artificial Intelligence dan Machine Learning: Pemrograman untuk model AI (Python, R, TensorFlow).
- Embedded Systems: Membuat perangkat lunak untuk perangkat keras (C, Assembly).
Coding dan AI Masuk Kurikulum SD
Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan pembelajaran coding dan AI penting, karena sebagai bagian dari upaya mempersiapkan generasi muda yang kompetitif dan mampu bersaing di kancah global.
Menurut dia, keterampilan seperti coding dan AI akan sangat membantu anak-anak Indonesia menghadapi tantangan di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
“Banyak negara maju memulai pengajaran teknologi tinggi seperti coding dan AI sejak dini. Kami juga berencana memperkenalkan pembelajaran ini mulai dari SD, dengan rencana menjadikannya sebagai mata pelajaran pilihan pada tahun ajaran 2025-2026,” kata Menteri Mu’ti dikutip dari keterangan pers, Jumat (29/11).
Ia menyadari ada pro dan kontra terkait kebijakan itu. "Meskipun ada beberapa pendapat yang mengatakan literasi dasar lebih penting, kami percaya penguasaan teknologi justru akan mendukung perkembangan literasi dan numerasi anak-anak kita,” ia menambahkan.
Wamendikdasmen Atip Latipulhayat menambahkan, seperti halnya pendidikan mengenai teknologi ruang angkasa yang diperkenalkan di Amerika Serikat sejak 1970-an, kementerian ingin memastikan generasi muda Indonesia tidak tertinggal dalam hal penguasaan teknologi.
“Coding dan AI bukanlah hal yang menakutkan, justru mereka akan membuka peluang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi," ujar Atip.