Polri Kenalkan Robot Polisi dan Anjing K9, Berikut Fungsinya

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Timsus Robotik Presisi Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri mengoperasikan robot polisi saat melakukan defile pada upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Penulis: Kamila Meilina
1/7/2025, 13.44 WIB

Polri memperkenalkan robot canggih dalam gladi kotor Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, menjelang perayaan Hari Bhayangkara ke-79. Robot yang ditampilkan yakni humanoid, robot anjing alias robodog, robot tank, robot pengintai atau ropi, dan robot pertanian. 

Melansir dari instagram resmi @divisihumaspolri, akan ada 25 unit robot polisi dan robot anjing (K9) yang nantinya dipamerkan di kawasan Monas, Jakarta. 

“Teknologi ini menjadi wujud modernisasi tugas-tugas Kepolisian, sekaligus bentuk nyata transformasi Polri menuju pelayanan publik yang presisi dan berorientasi keselamatan,” demikian dikutip dari keterangan unggahan tersebut, Minggu (29/6). 

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan penggunaan robot menjadi salah satu bentuk modernisasi. Penerapannya juga masuk dalam rencana strategis Polri di tahun 2025 hingga 2045. Polri telah memasukkan pengadaan Robodog pada anggaran 2026.

“Robodog, kegunaannya sama dengan K9, untuk mendeteksi bahan-bahan dan benda-benda berbahaya, namun lebih efektif karena tidak perlu kami beri makan setiap hari, tidak perlu proses latihan dengan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem dan sebagainya," kata Sandi dalam keterangan pers, Senin (30/6). 

Robot K9 melakukan defile saat upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Selain robodog, robot humanoid dirancang untuk teknologi pengenalan wajah dan pemantauan pelanggaran lalu lintas. Robot ini mampu bergerak secara dinamis dan memantau area luas dengan pandangan 360 derajat.

“Robot ini dapat digunakan di tempat ramai, memantau lalu lintas, dan sudah digunakan oleh kepolisian negara lain seperti Cina dan Dubai,” kata Sandi.

Robot polisi melakukan atraksi saat upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025) (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Robot-robot itu disebut bisa mendukung tujuh fungsi kepolisian di antaranya:

  1. Pengawasan lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai, area konflik, dan zona bencana
  2. Penanganan situasi berisiko seperti penjinakan bom, penyanderaan, dan evakuasi
  3. Pencarian dan penyelamatan korban bencana alam, kebakaran, atau kecelakaan
  4. Pengumpulan bukti forensik di antaranya sidik jari, DNA, jejak digital di TKP
  5. Pengawasan lalu lintas, seperti melakukan deteksi pelanggaran, identifikasi plat nomor
  6. Patroli Cerdas (AI + Face Recognition), guna identifikasi wajah, dan pelacakan terduga
  7. Deteksi bahan berbahaya seperti bom, narkoba, bahan kimia beracun

Robot-robot juga diproyeksikan untuk bertugas di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai, area bencana, serta untuk menangani situasi berisiko tinggi seperti penjinakan bom dan penyanderaan. 

Robot disebut dapat mendukung pelayanan publik, pengawasan hingga penegakan hukum secara lebih presisi dan akuntabel.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Kamila Meilina