500 Robot Humanoid Berlaga di Olimpiade Pertama Dunia, Ada yang Dipakai Polri
Sebanyak 500 robot humanoid atau mirip manusia dari 16 negara mengikuti World Humanoid Robot Games pertama di dunia yang digelar di Beijing, Cina pada 15 – 17 Agustus. Robot yang berkompetisi ada yang mirip dengan yang dipakai Polri.
World Humanoid Robot Games menggelar beberapa lomba seperti lari, sepak bola, basket, dan tenis meja.
Melansir Reuters, dalam laga sepak bola, robot kerap saling bertabrakan hingga roboh bersamaan. Pada lomba lari 1.500 meter, salah satu robot tiba-tiba jatuh saat berlari kencang, memicu teriakan penonton yang bercampur antara kaget dan kagum.
Selain itu, terdapat lomba basket alias Basketball Match khusus untuk tim mahasiswa yang merakit robot berbiaya lebih rendah.
Salah satu tim mahasiswa dari Shandong Jiaotong University misalnya, membuat robot dengan dana 50 ribu yuan atau Rp 113 juta (kurs Rp 2.266 per yuan) setelah setahun riset. Tim ini diundang tampil setelah menempati posisi ketiga pada ajang Robocon, kontes robot internasional untuk mahasiswa.
Robot juga diuji dalam kompetisi keterampilan kerja, seperti menjadi pegawai toko obat, pekerja pabrik hingga staf hotel.
Dalam salah satu tantangan, robot ditugaskan membersihkan kamar hotel tiruan dan membawa keluar sampah. Namun, banyak yang kesulitan hanya untuk membuka dan menutup pintu.
“Kompetisi ini sangat penting untuk menguji kemampuan robot sekaligus memperbaikinya,” kata desainer robot Wang Xidong, dikutip dari CNBC Internasional, pekan lalu (15/8). “Setiap orang merasa termotivasi untuk berkompetisi.”
Saingan Optimus Tesla, Unitree Bersinar di World Humanoid Robot Games
Sebanyak 192 tim berasal dari universitas dan 88 perusahaan swasta, termasuk perusahaan Cina seperti Unitree Robotics dan Fourier Intelligence berlaga di World Humanoid Robot Games. Beberapa tim juga menggunakan robot produksi lokal seperti Booster Robotics.
Robot humanoid buatan Unitree Robotics asal Hangzhou menjadi bintang utama dengan meraih banyak medali, termasuk juara pertama dalam estafet 4x100 meter dan sepak bola.
Unitree kini dipandang sebagai pesaing serius bagi robot humanoid Optimus milik Tesla. Unitree sempat viral di media sosial Indonesia, karena robot yang diproduksi mirip dengan yang dipamerkan Polri dalam HUT Bhayangkara ke-78.
Perusahaan lain seperti X-Humanoid dari Beijing dan UBTECH yang terdaftar di bursa Hong Kong juga mencuri perhatian lewat performa robot mereka.
Cina Bangun Industri Robot Humanoid Kelas Dunia pada 2027
Pemerintah Cina menargetkan robot humanoid sebagai salah satu industri masa depan strategis. Beijing bahkan menetapkan rencana untuk membangun industri robot humanoid kelas dunia pada 2027.
World Humanoid Robot Games juga menjadi bagian dari rangkaian program promosi teknologi robot di Cina, termasuk pengumuman bahwa kompetisi edisi kedua akan kembali digelar pada Agustus 2026, dengan skala lebih besar.
Bagi sebagian peserta, ajang itu lebih dari sekadar pamer teknologi. Programmer robot sepak bola tim Hephaestus, Guo Tong, bahkan membayangkan masa depan ketika robot bisa menggantikan pemain bintang dunia.
“Robot punya sendi dan kekuatan inti yang lebih kuat. Saya yakin pada 2050 robot bisa menggantikan Cristiano Ronaldo,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan petinju Olimpiade Cina Li Yang yang ikut menyaksikan pertandingan robot tinju. “Robot lebih mudah dilatih, sementara manusia punya emosi,” katanya.