Teknologi IoT Genjot Produksi Ikan Nila di Sukabumi 40%, Komdigi Bagikan 60 Alat
Menteri Komdigi atau Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan pemanfaatan teknologi Internet of Things alias IoT dalam budi daya ikan di Kabupaten Sukabumi terbukti meningkatkan produksi ikan nila hingga 40%.
“Ini bentuk pemanfaatan digitalisasi yang langsung diterapkan dalam use case di lapangan oleh para pembudidaya ikan nila,” kata Meutya Hafid dalam Panen Raya Ikan Nila di Kelompok Pembudidaya Ikan atau Pokdakan Cipancur Cimahi Farm Feed, Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/10).
Menteri Komdigi Meutya Hafid mengatakan pemanfaatan teknologi IoT dalam budi daya perikanan merupakan salah satu bentuk digitalisasi yang langsung menyentuh masyarakat.
Komdigi melalui program Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi Digital Sektor Perikanan Budidaya pun memberikan bantuan 60 alat IoT Microbubble Aerator kepada delapan Pokdakan di delapan desa dan empat kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Teknologi IoT Microbubble Aerator merupakan teknologi IoT yang membantu menghasilkan gelembung berukuran mikro untuk meningkatkan unsur oksigen terlarut dan kualitas air.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Digital dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan startup digital Banoo.
Kabupaten Sukabumi dipilih sebagai target program yang dimulai pada awal tahun ini, karena salah satu wilayah penghasil ikan nila terbesar di Provinsi Jawa Barat.
Alat itu dapat meningkatkan kadar oksigen dalam kolam budi daya hingga 60%, serta menghemat pemakaian listrik hingga 40% dibandingkan kincir air konvensional.
Menurut Meutya, penggunaan alat IoT itu memberikan kemudahan kepada para pembudidaya ikan, karena kemampuan untuk memantau parameter penting dalam kolam budi daya, seperti kadar oksigen dan suhu.
"Ibu-ibu bisa mengurus anak sambil memantau bagaimana kondisi kolam ikan nila. Adanya koneksi internet membuat Bapak/Ibu bisa melihat kadar oksigen, suhu, dan sebagainya hanya dari ponsel," kata dia.
Meutya menegaskan bahwa program itu merupakan bukti satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memberikan dampak langsung kepada masyarakat, khususnya untuk para pembudidaya ikan.
Menteri Komdigi itu mengajak para pelaku startup untuk menciptakan inovasi pada sektor-sektor yang menjadi prioritas pemerintah, seperti di bidang ketahanan pangan.
"Ketahanan pangan jadi salah satu yang kita fokuskan. Bagaimana menggunakan teknologi seperti IoT dan AI untuk mendukung program-program Asta Cita Bapak Presiden," katanya.
Kehadiran Kementerian Komdigi dalam kegiatan panen raya itu bertujuan memastikan digitalisasi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di daerah.
"Kami ingin memberi semangat, memberikan kepercayaan bahwa digitalisasi harus digunakan di tingkat use case langsung, jangan hanya ada di perkotaan tapi juga masuk ke desa-desa," ujar dia.