Bibit Siklon 93S Mengarah ke Banten dan Jawa Barat, Berikut Bahayanya

Instagram BMKG
Bibit Siklon 93S
Penulis: Desy Setyowati
19/12/2025, 13.51 WIB

Bibit Siklon 93S yang berbentuk di Samudera Hindia selatan Jawa kini bergerak ke arah barat daya seperti Banten dan Jawa Barat. Apa dampaknya?

Bibit siklon adalah fase awal pembentukan siklon tropis. Jika menjadi siklon tropis, maka kecepatan angin meningkat menjadi minimal 63 kilometer per jam, yang berputar dengan kecepatan luar biasa.

Dikutip dari akun Instagram BMKG, peluang Bibit Siklon 93S dalam 24 jam ke depan menjadi siklon meningkat dari rendah pada 16 Desember menjadi sedang hingga tinggi sejak 17 Desember.

“Potensi menjadi siklon tropis ini meningkatkan kecepatan angin di sekitar sistem hingga mencapai lebih dari 25 knot (46,3 kilometer per jam) di perairan selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur atau NTT,” demikian dikutip dari akun Instagram, Jumat (19/12).

Kondisi atmosfer yang masih aktif dan kompleks ini berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan dan memicu cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir, angin kencang, dan gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia dalam sepekan ke depan.

BMKG mengungkapkan proyeksi cuaca selama 19 – 21 Desember sebagai berikut:

  • Waspada (hujan sedang): Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DK Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, dan Papua
  • Siaga (hujan lebat hingga sangat lebat): Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan
  • Angin kencang: Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.

Sedangkan proyeksi cuaca selama 22 – 25 Desember sebagai berikut:

  • Waspada (hujan sedang): Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua
  • Siaga (hujan lebat hingga sangat lebat): Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan
  • Angin kencang: Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

Pakar klimatologi dari BRIN Erma Yulihastin mengatakan, dari serangkaian badai, Bibit Siklon Tropis 93S ini yang paling lama bertahan karena terblokir oleh fenomena Southerly Surge yakni fenomena angin skala mesoskopik di mana aliran angin dari belahan Bumi selatan bergerak ke arah wilayah ekuator, membawa udara yang lebih kuat dari kondisi normal dan memengaruhi dinamika atmosfer di wilayah yang dilalui.

Fenomena Southerly Surge mirip dengan cold surge atau angin dingin dari utara, tetapi berasal dari selatan dan bisa memicu perubahan pola curah hujan, termasuk penurunan hujan atau kondisi monsoon break di beberapa area Indonesia.

“Fenomena Southerly Surge juga berinteraksi (dengan Bibit Siklon Tropis 93S) saling memperkuat. Jaraknya pun relatif dekat dengan daratan sehingga dampaknya bisa signifikan,” kata dia melalui akun X pada Rabu (17/12).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.