Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) akan menjadi momentum penting untuk memperkuat dan memperluas kolaborasi sektor publik-swasta di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.
Saat ini, terdapat tiga fokus utama AIPF yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasokan ketahanan, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan berkelanjutan dan inovatif.
Dia mengatakan, AIPF akan menjadi momentum penting untuk menampilkan, memperkuat, dan memperluas kolaborasi sektor publik-swasta di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.
"Dalam menghadapi tantangan global yang kompleks, pemerintah Indonesia melalui BUMN, secara aktif bekerja sama dengan mitra global untuk mengatasi permasalahan di berbagai sektor,” kata Erick dalam pidatonya di Forum ASEAN Indo-Pasifik, Hotel Mulia, Selasa (5/9).
Kerja sama yang dimaksud Erick seperti membangun aliansi strategis untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, serta bekerja sama dalam pengembangan infrastruktur digital.
"Diskusi dan keterlibatan dalam forum ini akan menginspirasi kemitraan baru untuk memperkuat hubungan yang sudah ada dan menghasilkan solusi inovatif terhadap tantangan yang kita hadapi," sebut Erick.
Erick Thohir juga menyebut Indonesia sebagai bagian dari solusi atas permasalahan di Asia Tenggara. Salah satunya melalui BUMN.
"Saat kami menjabat sebagai Ketua ASEAN tahun ini, kami terinspirasi oleh Pandangan ASEAN dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan sejati dan menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan juga kemakmuran di Indo-Pasifik," ujar Erick.
Adapun, AIPF bertujuan menghubungkan sektor swasta dan publik di Kawasan Indo-Pasifik ASEAN untuk kerja sama yang lebih kuat. Forum ini akan menjadi platform bagi negara-negara anggota ASEAN dan mitra eksternal ASEAN.
Mereka diharapkan terlibat dalam diskusi konstruktif yang menghasilkan proyek-proyek nyata yang pada akhirnya meningkatkan kolaborasi di kawasan Indo-Pasifik.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData