Penggunaan pestisida kimia dalam pertanian dan sektor lainnya dapat menyebabkan kerusakan baik pada tubuh manusia maupun terhadap lingkungan.
Penasihat Senior sekaligus Co-Founder Nexus3, Yuyun Ismawati, mengatakan dalam beberapa studi disebutkan bahwa beberapa jenis pestisida telah mencemari lingkungan yang ada di sekitar masyarakat seperti di Indramayu dan Brebes.
Dalam studi-studi tersebut, level cemaran dianggap berdampak kepada manusia, dan berpotensi menimbulkan dampak pada ekosistem perairan dalam jangka panjang.
"Sebagian besar pestisida organik sintetis yang umum digunakan petani, seperti organoklorin, sangat stabil di lingkungan dan sulit terurai, menyebabkan akumulasi dan berpotensi menimbulkan gangguan metabolisme bagi makhluk hidup ke depan," ujar Yuyun, Jumat (7/6).
Yuyun mengatakan, paparan pestisida bagi hewan bisa berdampak, antara lain, timbulnya gangguan ginjal dan hati, juga potensi obesitas. Sementara, pada manusia, walaupun jumlah studi masih terbatas, beberapa studi menunjukkan paparan pestisida meningkatkan risiko hipertensi, resistensi insulin, dan diabetes.
Disisi lain, Direktur Program Gita Pertiwi, Titik Eka Sasanti, mengatakan berdasarkan riset yang ada menemukan 38,7 persen anak-anak di Brebes, mengalami gangguan tiroid. Tiroid itu sendiri disinyalir berasal dari dampak karbamat atau jenis pestisida yang digunakan untuk pertanian.
"Karena lingkungan di Brebes itu banyak sekali terpapar pestisida. Brebes salah satu kabupaten di Indonesia yang penggunaan pestisidanya sangat masif sampai sekarang. Jadi dampaknya, senantiasa jangka panjang baru muncul," ujar Titik.
Titik menyebut, jika dilihat dari sisi lingkungan dampak dari pestisida kimia adalah berkurangnya keanekaragaman hati. Dimana, beberapa varietas lokal, pangan lokal itu banyak yang musnah karena penggunaan pestisida yang sangat luar biasa.
"Misalnya di Tawangmangu, dulu ada varietas bawang putih lokal di sana. Tapi karena di sana penggunaan pestisidanya sangat luar biasa, sekarang itu tidak ada. Mereka pakai bibit-bibit hibrida," uvapnya.
Selain itu, penggunaan pestisida kimia secara berlebihan juga akan berdampak terhadap kesuburan tanah.
"Semakin banyak mikroba di tanah, kan tanahnya gembur. Tapi karena disemprot, mereka pakai semua. Jadi tanahnya keras, semakin mengerasnya tanah, itu sebenarnya menjadi indikasi bahwa tanah itu tidak cukup," ujarnya.