Populasi Badak Tinggal Puluhan Ekor, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (kanan) menekankan, pelestarian badak tak hanya soal menyelamatkan satwa, tetapi juga untuk menjaga ekosistem, keragaman genetik, hingga martabat bangsa.
22/9/2025, 20.35 WIB

Pemerintah mencatat, populasi Badak Jawa dan Badak Sumatera masing-masing kini tak lebih dari 100 individu. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyebut, pelestarian badak tak hanya soal menyelamatkan satwa, tetapi juga untuk menjaga ekosistem, keragaman genetik, hingga martabat bangsa.

"Yang dapat kita lakukan adalah bekerja sama secara serius bergandengan tangan," kata Raja Juli dalam peringatan Hari Badak Sedunia ke-15, Senin (22/9).

Populasi Badak Jawa kini hanya tersisa 87-100 individu dan hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon. Sedangkan populasi Badak Sumatera diperkirakan tidak lebih dari 100 individu yang dapat ditemukan terbatas di kantong-kantong populasi kecil, di Sumatra dan Kalimantan.  

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko menyampaikan, terdapat sejumlah upaya konservasi badak yang tengah dilakukan pemerintah. Salah satunya, pengembangbiakan Badak Sumatera secara semi in-situ, tengah dilakukan di Suaka Rhino Sanctuary, Taman Nasional Way Kambas.

Pemerintah juga melakukan upaya penyelamatan Badak Sumatera “Pari” di Suaka Kelian, Kalimantan Timur berencana mengoperasionalkan  Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur. Ada pula pengembangan Assisted Reproductive Technology (ART) dan Biobank bersama IPB University, YABI, dan mitra internasional, penguatan Rhino Protection Unit (RPU) untuk patroli, pemantauan, penegakan hukum, serta edukasi masyarakat, serta operasi merah putih translokasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.

Pemerintah turut pula memanfatkan teknologi konservasi seperti kamera jebak, drone, analisis DNA lingkungan (environmental DNA), dan anjing K-9. Selain itu, menurut dia, terdapat sosialisasi dan edukasi publik terkait pentingnya menjaga spesies badak.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Ajeng Dwita Ayuningtyas