Ditinggal Sumitomo, Proyek PLTA Kayan Dilirik Sejumlah Investor

Adi Maulana Ibrahim | KATADATA
Ilustrasi PLTA
18/9/2024, 17.27 WIB

PT Kayan Hydro Energy (KHE) mengatakan tengah menjajaki sejumlah mitra potensial untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan Cascade. Penjajakan tersebut dilakukan setelah Sumitomo Corporation hengkang dari proyek PLTA yang digadang terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

Direktur Operasional KHE, Sapta Nugraha, mengatakan banyak pihak yang tertarik untuk bermitra dalam pembangunan PLTA Kayan Cascade. "Namun, kami belum bisa mengungkapkan detail mengenai mitra baru karena prosesnya masih berlangsung," ujar Sapta saat dikonfirmasi Katadata, Rabu (18/9).

Sapta mengatakan, perusahaan siap untuk melakukan investasi dan berkomitmen dalam kelanjutan proyek PLTA Kayan Cascade. Perusahaan juga terbuka untuk bermitra dengan pihak yang memiliki visi sejalan dan komitmen kuat. Kemitraan juga harus bertujuan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan teknologi.

"Prinsip kami adalah membangun kemitraan yang adil dan setara, serta memastikan bahwa kerja sama ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. ," ujarnya.

Menurut Sapta, PT KHE mengakhiri kerja sama dengan Sumitomo Corporation pada kuartal I tahun 2024. Keputusan tersebut diambil karena adanya perbedaan visi, misi, dan pandangan komersial antara kedua pihak yang tidak dapat disatukan.

Progres Tahap I Capai 50%

Sebagaimana diketahui, PLTA Kayan Cascade adalah proyek strategis dengan total kapasitas 9.000 MW, yang memerlukan investasi sebesar US$ 17,8 miliar. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan 36 Terawatt-hour (TWh) listrik per tahun dan memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan biaya listrik nasional.

Sapta melanjutkan, pembangunan PLTA Kayan Cascade berjalan sesuai rencana yaitu masuk fase konstruksi tahap satu meliputi pembukaan lahan, pembangunan akses jalan konstruksi, serta pembangunan jembatan menuju lokasi proyek. Pada tahap ini, sedang dilakukan penyiapan saluran pengelak, yang berfungsi untuk mengalihkan aliran sungai sementara. 

"Progres konstruksi tahap 1 sudah mencapai sekitar 50 persen. Kami optimis pembangunan akan berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan," ujarnya.

Reporter: Djati Waluyo