Perusahaan skema sewa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tanpa biaya awal, Xurya, mengumumkan perusahaannya telah menggarap hampir 200 proyek pembangunan PLTS degan kapasitas lebih dari 100 megawatt (MW). Sebanyak 100 perusahaan telah menggunakan jasa Xurya untuk mulai menggunakan energi surya.
Managing Director Xurya, Eka Himawan, mengatakan pencapaian ini bukan hanya tentang kapasitas daya, namun juga merupakan suatu simbol perubahan. “Setiap MW yang terpasang merupakan hal yang sangat berarti. Ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia sedang bergerak ke arah yang lebih baik, menuju masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (15/10).
Dia mengatakan, Xurya berkomitmen untuk mendukung transisi energi yang dilakukan oleh pemerintah dan berperan aktif dalam mencapai target bauran energi sebesar 25% pada 2030 mendatang. Tidak hanya menjadi pionir dalam skema bisnis yang inovatif, Xurya juga menjadi pionir dalam penggunaan Internet of Things (IoT) untuk pemantauan dan pengelolaan PLTS dari jarak jauh, serta penerapan machine learning untuk mengoptimalkan kinerja sistem.
"Inovasi tersebut tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga memastikan keandalan dan keselamatan sistem yang lebih baik bagi para pengguna PLTS," ujarnya.
Eka mengatakan, kolaborasi juga menjadi kunci utama dalam pencapaian ini. Xurya mampu melaksanakan proyek secara efisien dan tepat waktu melalui kerja sama dengan lebih dari 150 mitra EPC (Engineering, Procurement, Construction) lokal.
Sebagai bagian dari langkah strategisnya, Xurya juga berkomitmen untuk terus memberdayakan sumber daya manusia lokal dan membangun ekosistem yang mendukung transisi energi nasional. Sebagai bagian dari upaya ini, dalam beberapa tahun ke belakang, Xurya telah menggandeng berbagai komunitas, lembaga pendidikan, dan pihak swasta lainnya dalam menyelenggarakan pelatihan-pelatihan teknis. Ini termasuk menjadi salah satu pelopor Solar Academy Indonesia, bersama dengan Huawei Indonesia dan JJ-Lapp Indonesia.
"Seluruh prestasi Xurya ini diraih dengan dukungan 100% karyawan lokal sejumlah lebih dari 100 orang yang tersebar di empat kota besar, yaitu Jakarta, Medan, Semarang, dan Surabaya," ujarnya.