PM Thailand Terima Proposal Transisi Menuju Masyarakat Rendah Karbon

Dokumentasi SCG
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menerima proposal kolaborasi sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil untuk mengakselerasi transisi Thailand menuju masyarakat rendah karbon.
Penulis: Hari Widowati
6/10/2023, 08.38 WIB

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menerima proposal kolaborasi sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil untuk mengakselerasi transisi Thailand menuju masyarakat rendah karbon. Proposal itu mencakup proyek Saraburi Sandbox, yang merupakan model kota rendah karbon pertama di Thailand.

Ada empat poin utama dalam proposal "Accelerating Changes Towards Low Carbon Society" yang dihasilkan dari sesi curah pendapat yang diikuti 500 peserta dari sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil. Berikut ini rinciannya:

1. Kolaborasi untuk membangun "Saraburi Sandbox" yang merupakan model kota rendah karbon pertama di Thailand. Kota rendah karbon tersebut akan didorong oleh industri hijau, pertanian berkelanjutan, dan ekowisata. Provinsi Saraburi bergulat dengan kompleksitas dan tantangan karena perannya sebagai pusat ekonomi, yang mencakup industri berat, pertanian, pariwisata, dan metropolitan.

Saraburi secara akurat mewakili Thailand, memberikan studi kasus yang penting untuk memahami faktor keberhasilan dan tantangan dalam transisi menuju masyarakat rendah karbon. Proses integrasi ini melibatkan para ahli, pejabat terkait, dan masyarakat sipil yang terkena dampak. Jika berhasil, inisiatif ini akan menginspirasi provinsi lain untuk mengikutinya. Upaya-upaya kolaboratif yang berjalan di Saraburi, misalnya penggunaan semen rendah karbon di semua proyek konstruksi Provinsi Saraburi mulai tahun 2024.

2. Menjadikan ekonomi sirkular sebagai agenda nasional: Ekonomi sirkular merupakan jalan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi rendah karbon. Di Thailand, sektor industri pengemasan, otomotif, dan konstruksi mulai menerapkan ekonomi sirkular. Elemen-elemen kunci yang penting untuk mewujudkan ekonomi sirkular meliputi penetapan kebijakan, hukum, dan standar yang jelas. Kemudian, sistem pemisahan dan pengumpulan limbah terpadu secara nasional; metrik yang terdefinisi dengan baik untuk melacak kemajuan; dan pemeliharaan ekosistem yang memperkuat manfaat investasi dan kemajuan teknologi yang relevan dengan ekonomi sirkular.

3. Transisi menuju energi terbarukan dan berkelanjutan: Menghilangkan pembatasan dengan meliberalisasi perdagangan listrik terbarukan melalui modernisasi jaringan listrik pintar (smart grid). Hal ini akan memungkinkan sektor publik dan swasta untuk berbagi jaringan listrik agar lebih mudah diakses dan nyaman. Hal ini dilengkapi dengan merevisi kebijakan, memperkenalkan insentif untuk mendorong konsumsi energi terbarukan, dan memanfaatkan big data untuk meningkatkan efisiensi transportasi.

4. Memastikan semua pihak terlibat: Memprioritaskan inklusivitas sangat penting, terutama bagi kelompok-kelompok rentan yang belum mampu beradaptasi, seperti usaha kecil menengah (UKM), buruh, petani, dan masyarakat lokal. Dengan mengidentifikasi kelompok-kelompok yang terkena dampak dan memberikan dukungan yang tepat, mereka dapat menjadi sadar, mengakses teknologi pengurangan karbon dan dana hijau global, yang jumlahnya mencapai 52 triliun baht.

Thailand harus secara proaktif mengejar dana ini untuk benar-benar mendorong masyarakat rendah karbon. Proyek-proyek yang potensial termasuk dana inovasi bagi petani untuk mengatasi kondisi cuaca yang berfluktuasi dan dana untuk restorasi hutan sambil menghasilkan pendapatan dari kredit karbon.

PM Thavisin memuji proposal yang dihasilkan dari sesi curah pendapat kolaboratif antara sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil tersebut. "Saya sangat terkesan melihat semua sektor di Thailand, termasuk dunia usaha, pemerintah, akademisi dan publik bersatu untuk menetapkan strategi bagi transisi negara menuju masyarakat rendah karbon," ujar Thavisin dalam sambutannya di ESG Symposium 2023 yang diselenggarakan oleh Siam Cement Group (SCG), di Bangkok, Kamis (5/10).

Thavisin juga menggarisbawahi pentingnya memperluas ekonomi sirkular, transisi ke energi terbarukan, dan memastikan bahwa transisi menuju masyarakat rendah karbon itu berjalan dengan adil. Keempat poin dalam proposal tersebut sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investor. "Saya yakin kekuatan kolaborasi akan mengarahkan Thailand menuju masa depan rendah karbon," ujarnya.