Mengenal Bisnis Multi Level Marketing Agar Menambah Cuan

Unsplash/Bonneval Sebastien
Ilustrasi
Penulis: Yandi M. Rofiyandi
Editor: Redaksi
1/7/2022, 06.15 WIB

Multi level marketing atau MLM adalah bentuk marketing atau pemasaran yang sudah digeluti oleh banyak orang. MLM ini bisa menjadi sumber cuan yang menambah penghasilan pasif. Banyak yang berkecimpung di bisnis MLM sebagai pekerjaan sampingan.

Di dalam negeri, perusahaan yang menerapkan bisnis multi level marketing pun sudah banyak, dari makanan, nutrisi, hingga kosmetik. Nah, sebelum terjun dan mencari cuan di bisnis MLM, sebaiknya pahami dulu definisi multi level marketing

Apa beda multi level marketing dengan bisnis konvensional? Apa saja jenis dan ciri-ciri multi level marketing? Apa kelebihan dan kekurangan multi level marketing?

Definisi Multi Level Marketing

Muliti level marketing adalah sistem pemasaran yang memanfaatkan pelanggan sebagai suatu jaringan distribusi. Multi memilki arti banyak, level memiliki arti tingkatan, dan marketing adalah pemasaran. 

Istilah lain yang sering digunakan untuk bisnis multi level marketing adalah pemasaran piramida atau pemasaran jaringan. Strategi bisnis MLM sering digunakan perusahaan karena dianggap menguntungkan bagi perusahaan. Sebab, sistem pemasarannya berbentuk piramida berisikan anggota upline dan anggota downline.

Laman Investopedia menyebutkan multi level marketing atau pemasaran bertingkat adalah strategi bisnis yang sah yang biasa digunakan oleh bisnis yang sangat mengandalkan penjualan untuk menghasilkan pendapatan.

Tidak seperti saluran penjualan tradisional, program pemasaran bertingkat melibatkan penggunaan jaringan untuk penjualan dan untuk merekrut peserta baru. Karena itu, mereka sering disebut sebagai pemasaran jaringan.

Multi level marketing adalah sistem pemasaran yang digunakan dengan cara memberikan bonus pada konsumen atau pelanggannya untuk bisa terlibat langsung sebagai penjual dan bisa meraih keuntungan pada garis kemitraannya tersebut.

Orang yang tergabung dalam MLM akan disebut sebagai mitra niaga, distributor atau member. Selanjutnya, mitra niaga tersebut akan mengajak pihak lain untuk turut menjadi member, sehingga jaringan pelanggan atau pasarnya bisa semakin luas dan besar.

Keberhasilan mitra niaga dalam mengajak dan menambah anggota akan mampu meningkatkan omset perusahaan, sehingga akan memberikan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, perusahaan akan memberikan keuntungan pada mitra niaganya dalam bentuk insentif berupa bonus.

Multi Level Marketing Menurut Ahli

  • Peter Clothier dalam bukunya Multi-Level Marketing menyatakan, pengertian multi level marketing adalah suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas. Mereka kemudian memperkenalkan ke para distributor berikutnya. Pendapatan yang dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba grosir ditambah dengan pembayaran-pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok yang dibentuk oleh sebuah distributor.
  • Muslich dalam buku Fiqh Muamalat menyebutkan, arti multi level marketing adalah suatu sistem pemasaran modern dengan memanfaatkan jaringan distribusi yang telah dibangun secara lebih permanen dan akan memberikan posisi pelanggan perusahaan sebagai tenaga pemasaran.
  • Harefa dalam buku Multi Level Marketing mendefinisikan multi level marketing sebagai sistem penjualan atau pemasaran langsung atas suatu produk, baik berupa barang atau jasa pada konsumennya, sehingga biaya distribusi yang dikeluarkan dari barang yang dijual atau dipasarkannya tersebut akan sangat minim, bahkan hingga titik nol.

Perbedaan Multi Level Marketing dengan Bisnis Biasa

Terdapat beberapa hal yang membedakan bisnis multi level marketing dengan bisnis konvensional, yaitu:

  • Armada penjualan. Dalam sistem MLM, tenaga pemasar adalah para distributornya sendiri, jadi para distributor tersebut akan menjadi bos dan mempekerjakan dirinya sendiri. Sedangkan untuk bisnis konvensional, barang harus melewati pihak produsen-distributor-pedagang eceran-dan konsumen.
  • Pembagian keuntungan. Pada sistem MLM, pihak distributor akan mendapatkan imbalan dari perbandingan langsung atas usaha yang mereka lakukan. Sedangkan pada bisnis konvensional, mereka yang mendapat keuntungan adalah para pemilik, direktur, dan distributor. Para pihak pengecer akan turut mendapat keuntungan, namun dengan margin yang kecil.
  • Menjual produk. Seluruh penjualan MLM akan dilakukan secara langsung. Sedangkan pada bisnis konvensional, pihak konsumen baru akan mendapatkan produk yang diinginkannya dengan berbelanja di toko-toko tertentu.

Ciri-Ciri Multi Level Marketing

Bisnis MLM kini telah menjamur dan marak digunakan oleh berbagai macam perusahaan. Saking banyaknya, tak banyak orang yang dapat mengetahui jenis MLM yang baik untuk diikuti. 

Berikut adalah ciri-ciri bisnis multi level marketing yang baik seperti dilansir oleh laman Gramedia:

1. Memiliki produk maupun jasa untuk dijual

Bisnis MLM harus memiliki produk maupun jasa untuk dijual. Produk yang dijual pun merupakan produk yang memiliki kualitas bagus atau tidak asal-asalan. Apabila ada penawaran bisnis MLM yang hanya mengandalkan uang, sebaiknya tawaran tersebut tidak diterima sebelum ditelusuri lebih lanjut, karena dapat berindikasi sebagai penipuan.

2. Memiliki perusahaan yang terdaftar

Bisnis MLM merupakan bisnis yang tidak sembarangan atau asal, sehingga perusahaan yang menerapkan bisnis MLM pasti memiliki perusahaan yang terdaftar dengan jelas. Contohnya seperti perusahaan tersebut terdaftar di Asosiasi Penjual Langsung Indonesia atau APLI.

Selain terdaftar di APLI, perusahaan MLM juga memiliki badan hukum yang jelas seperti Perseroan Terbatas (PT) dan memiliki kantor perwakilannya. Perusahaan MLM pun harus jelas alamatnya maupun nomor telepon yang dapat dihubungi.

3. Harga produk masuk akal

Perusahaan yang menerapkan sistem bisnis MLM akan memberikan harga yang wajar untuk produknya dan sesuai dengan kualitas produk tersebut.

4. Mendapat untung yang sesuai

Sistem bisnis MLM tidak ditentukan dari siapa orang yang bergabung duluan maupun belakangan bergabung dengan bisnis tersebut. Hasil keuntungan akan didapat oleh setiap anggota yang berhasil memasarkan produk maupun menggaet distributor lainnya.

5. Anggota upline dapat membimbing downline

Anggota upline yang mendapatkan anggota downline harus membimbing anggota baru agar dapat menjalankan bisnis MLM. Apabila ada bisnis MLM yang menawarkan untuk bergabung, namun anggota yang lebih dulu bergabung tidak membimbing, maka bisnis MLM tersebut bukanlah bisnis MLM yang baik.

Tujuan Multi Level Marketing

Sistem bisnis MLM memiliki tujuan yang sama dengan sistem marketing lainnya. MLM memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan maupun mencapai kesuksesan yang bersifat obyektif di mata perusahaan serta anggotanya. Bisnis MLM dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan cara meningkatkan pemasukan serta mengurangi pengeluaran.

 Jenis Multi Level Marketing

Jenis multi level marketing menurut Setiawan dalam artikel Multi Level Marketing (MLM) Dalam Perspektif Hukum Ekonomi, yaitu:

  • Sistem Binary Plan

Sistem ini mengutamakan pengembangan jaringan hanya dua leg dan lebih mengutamakan keseimbangan jaringan. Semakin seimbang jaringan dan omset bisnis perusahaan MLM ini semakin besar bonus yang diterima.

Perusahaan MLM dengan sistem ini relatif lebih cepat perkembangannya. Para mitra akan lebih cepat mendapat bonus besar. Agar terlihat semakin mudah mendapatkan uang, para mitra perusahaan akan menerapkan aturan mendapat uang sebagai bonus dari perektrutan mitra yang mereka ajak.

Sistem ini biasanya memberikan bonus besar pada awal karir sebagai iming-iming tapi kenyataannya yang diuntungkan adalah mitra yang join di awal.

  • Sistem Matrix

Sistem ini menggunakan konsep pengembangan jaringan hanya tiga frontline saja begitu pula selanjutnya. Jenis sistem ini muncul untuk mengakali sistem binary yang dianggap money game.

  • Sistem Break Away

Sistem ini pengembangan jaringannya mengutamakan kelebaran. Semakin banyak frontline, semakin besar juga bonus yang diterima. Akan tetapi, kelemahannya adalah seorang agen harus mengurus semuanya sendiri. Sistem ini memungkinkan downline untuk melebihi upline-nya.

Sistem Multi Level Marketing

Sistem multi level marketing adalah sebagai berikut:

1. Agen distributor disponsori oleh distributor di perusahaan MLM

Untuk menarik perhatian agar orang mau bergabung ke bisnis MLM, agen distributor yang sudah bergabung lebih dulu akan menjadi sponsor. Anda akan ditugaskan untuk menjual produk perusahaan MLM tersebut dan mencari mitra bisnis baru sebanyak mungkin untuk bergabung menjadi distributor lain sampai membentuk jaringan yang luas.

2. Membayar uang pendaftaran

Sebagai anggota baru dari bisnis MLM, Anda diwajibkan membayar uang pendaftaran yang besarannya sudah ditentukan. Setelah membayar uang pendaftaran, Anda akan mendapat buku pendoman, kartu anggota, buku tentang perusahaan, majalah, selebaran informasi produk, formulir pesanan, juga contoh produk untuk membantu menjual produk MLM ini kepada distributor baru lainnya.

3. Tanda tangan kontrak

Selain membayar uang pendaftaran, Anda akan diminta untuk mengisi formulir dan menandatangani kontrak sebagai tanda ikatan antara Anda sebagai distributor dan perusahaan bisnis MLM.

4. Menjual produk

Selanjutnya Anda harus bisa menjual produk perusahaan kepada konsumen. Umumnya penjualan ini adalah direct selling yang dilakukan secara personal atau face to face yang diawali dari pendekatan langsung. Para distributor harus bisa menjelaskan produk perusahaan dan meyakinkan pembeli bahwa produk yang ditawarkan memiliki manfaat, keunggulan, dan berkualitas tinggi agar banyak yang membeli produk tersebut.

5. Mengembangkan jaringan

Sistem terpenting dari multi level marketing adalah mengembangkan jaringan seluas mungkin agar semakin banyak distributor yang bergabung. Umumnya dalam bisnis MLM, distributor yang berhasil mengembangkan jaringan akan mendapatkan imbalan mulai dari bonus, potongan harga produk, hingga insentif lainnya seperti liburan ke luar negeri hingga mendapatkan mobil mewah.

Kelebihan dan Kekurangan Multi Level Marketing

Yusuf Tamizi dalam bukunya Strategi MLM Secara Cerdas dan Halal mengulas plus minus multi level marketing.

Kelebihan Multi Level Marketing

  • MLM dapat mendatangkan pasif income yang cukup menjanjikan sebagai salah satu tambahan gaji tetap yang dapat diterima setiap bulan.
  • MLM dapat melatih setiap distributor mengasah skill berkomunikasi dengan downlin‌e-nya.
  • Memperluas relasi

Kekurangan Multi Level Marketing

  • Distributor MLM bukan pengusaha (entrepreneur). Ia hanya pengikut sistem hierarki yang mempunyai sedikit kendali. Jari mereka dikendalikan oleh sistem yang berlaku, tidak bisa bebas.
  • MLM berdampak negatif kepada sektor riil. Apabila manusia sudah tergila-gila dengan MLM, maka aktivitas sektor riil akan tergangu. Karena dalam MLM, uang berputar hanya pada lingkungan perusahaan tersebut dan sudah pasti mengurangi produkvitas masyarakat dalam bekerja (dalam makna sesungguhnya).
  • MLM membuat orang lain lain tidak mau berusaha memutar modal dalam aktivitas bisnis sektor riil. Di sektor riil juga dapat memerlukan modal yang cukup besar.
  • Uang para nasabah yang berputar pada bisnis MLM ini juga tidak dapat dijamin keamanannya oleh pemerintah. Selanjutnya kemungkinan terburuk (likuidasi), uang nasabah MLM tidak bisa dikendalikan alias hangus.