Pendapatan merupakan jumlah yang didapatkan dari jumlah penghasilan dan modal atau biaya. Jika hasilnya positif, maka disebut sebagai laba. Sementara jika negatif, keadaan tersebut disebut sebagai rugi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), laba adalah selisih lebih antara harga penjualan yang lebih besar dan harga pembelian atau biaya produksi; keuntungan (yang diperoleh dengan menjual barang lebih tinggi daripada pembeliannya, membungakan uang, dan sebagainya).
Menurut Ardhianto pada Buku Sakti Pengantar Akuntansi (2019), laba adalah kelebihan total pendapatan dibandingkan total bebannya, disebut juga sebagai pendapatan bersih atau net earning.
Chariri dan Ghozali melalui buku Teori Akuntansi (2014) mendefinisikan laba (pada struktur akuntansi) adalah yang dihasilkan dari selisih pengukuran pendapatan dan biaya.
Suwardjono pada buku Teori Akuntansi (2005) menyampaikan bahwa laba diartikan sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Artinya, laba merupakan kelebihan pendapatan di atas biaya (biaya total yang melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang atau jasa).
Pendapatan Bersih
Salah satu jenis laba atau pendapatan atau pendapatan bersih. Diketahui bahwa perhitungan ini didapatkan dari selisih jenis laba yang lain.
Pendapatan bersih adalah keuntungan yang dihitung dari selisih antara biaya produksi dan nilai penghasilan. Diketahui bahwa mencari laba bersih dapat dijadikan indikator keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Menurut Kasmir pada buku Analisis Laporan Keuangan (2015), pendapatan bersih adalah jumlah yang didapatkan dari pengurangan biaya-biaya beban perusahaan dalam suatu periode tertentu, tak terkecuali pajak.
Sementara Sujarweni pada bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan (2017), pendapatan bersih adalah angka terakhir dari perhitungan laba rugi yang didapatkan dari laba operasi ditambah pendapatan lain-lain kemudian dikurangi dengan beban lain-lain.
Rumus Pendapatan Bersih
Berikut rumus laba atau pendapatan bersih:
1. Menurut Indra Mahardika Putra (2017)
Laba Bersih = Pendapatan – Beban
Keterangan:
a. Pendapatan merujuk pada peningkatan jumlah aktiva berupa kewajiban perusahaan. Dihitung dari penjualan hasil produksi pada satu periode akuntansi.
b. Beban merupakan biaya yang digunakan untuk melakukan produksi dan lain-lain selama satu periode akuntansi.
2. Menurut Kasmir (2015)
Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Operasi – Beban Pajak
Keterangan:
a. Laba kotor dihitung dari penjualan yang dikurangi harga pokok
b. Beban operasi merupakan beban aktiva operasional perusahaan
c. Beban pajak mengacu pada beban pajak perusahaan dapat satu periode akuntansi.
Contoh Soal Menghitung Laba Bersih
Sumber soal: Kledo
1. Katakanlah Wyatt’s Saddle Shop ingin mencari pendapatan bersihnya untuk kuartal pertama tahun 2021. Berikut adalah angka yang digunakan Wyatt:
Total pendapatan: Rp 60.000.000
Harga Pokok Penjualan (HPP): Rp 20.000.000
Sewa: Rp 6.000.000
Utilitas: Rp 2.000.000
Gaji: Rp 10.000.000
Iklan: Rp 1.000.000
Beban bunga: Rp 1.000.000
Pertama, Wyatt dapat menghitung pendapatan kotornya dengan mengambil total pendapatannya, dan mengurangkan HPP:
Pendapatan kotor = Rp 60.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 40.000.000
Selanjutnya, Wyatt menambahkan pengeluarannya untuk kuartal tersebut:
Pengeluaran = Rp 6.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 20.000.000
Sekarang, Wyatt dapat menghitung pendapatan bersihnya dengan mengambil pendapatan kotornya, dan mengurangi biaya:
Laba bersih = Rp 40.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 20.000.000
Laba bersih Wyatt untuk kuartal ini adalah Rp 20.000.000
2. Disebuah rumah mampu memproduksi kerajinan sebanyak 10 unit dengan Harga per unit Rp 200.000 dan Beban Usaha atau Biaya pembuatan kerajinan tersebut Rp 10.000. Berapakah Laba Bersihnya?
Jawaban:
Harga per unit Rp 200.000
Kuantitas 10
Beban Produksi Rp 10.000
Laba Bersih = Laba Kotor - Beban Produksi
Laba Bersih = (Kuantitas x Prize) - (Kuantitas x Beban Produksi)
Laba Bersih = (10 x Rp 200.00 ) - (10 x Rp 10.000)
Laba Bersih = Rp 2.000.000 - Rp 100.000
Laba Bersih = Rp 1.900.000
Jadi, laba bersihnya adalah Rp 1.900.000.
Jenis-jenis Pendapatan
1. Pendapatan kotor, selisih antara penjualan bersih dan harga pokok penjualan.
2. Pendapatan bersih operasi perusahaan dihitung dari laba kotor yang dikurangi dengan biaya penjualan, administrasi, dan umum.
3. Pendapatan bersih sebelum dipotong pajak, dihitung dari pendapatan perusahaan secara keseluruhan sebelum potongan pajak perseroan.
4. Pendapatan bersih sesudah dipotong pajak, laba ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan biaya non operasi yang kemudian dikurangi dengan pajak perseroan.
Karakteristik Pendapatan
Menurut Belkaoui pada buku Teori Akuntansi (2006), berikut beberapa karakteristik pendapatan:
a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang diadakan oleh perusahaan (terutama pendapatan yang berasal dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai penjualan tersebut).
b. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu pada kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.
d. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses) dalam bentuk biaya historis.
e. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan (matching) antara pendapatan dan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Demikian penjelasan tentang pendapatan bersih lengkap dengan cara menghitungnya. Patut diketahui bahwa pendapatan bersih terbagi menjadi beberapa jenis. Di antaranya yaitu operasi perusahaan, sebelum dipotong pajak, dan sesudah potongan pajak.