Provinsi Papua adalah satu dari puluhan provinsi di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah (SD). Selain itu, provinsi ini memiliki suku yang sangat beragam.
Dikutip dari Papua.go.id, Papua adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Nugini bagian barat atau west New Guinea. Luas provinsi ini diperkirakan mencapai 420.540 km.
Provinsi Papua dihuni oleh suku asli yang berjumlah 255 suku, dengan bahasa yang masing-masing berbeda. Saat ini, Provinsi Papua dipimpin oleh Lukas Enembe sebagai Gubernur.
Profil Lukas Enembe sangat menarik untuk diikuti. Sebab, dia adalah Gubernur Papua ke-3 yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat Papua dalam era otonomi khusus.
Bagaimana profil Lukas Enembe sebagai orang asli Papua yang berhasil menjadi Gubernur Papua? Berikut ulasannya.
Latar Belakang Lukas Enembe
Mengutip dari Papua.go.id dan sumber lainnya, Lukas Enembe lahir di kampung Mamit, Distrik Kombu Tolikara, Papua, pada tanggal 27 Juli 1967. Politisi asal Papua ini diketahui menghabiskan masa kecilnya di daerah tersebut dan memiliki nama asli Lomato Enembe.
Untuk pendidikan, Lukas Enembe menempuh pendidikan pertamanya di SD YPPGI Mamit dan berhasil lulus pada tahun 1980. Usai lulus dari sekolah tersebut, dia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Jayapura di Sentani. Lukas Enembe dinyatakan lulus pada tahun 1983.
Lukas Enembe lalu masuk ke SMA Negeri 3 Jayapura di Sentani. Dia lulus pada tahun 1986.
Lukas Enembe diketahui menempuh pendidikan Sarjana di perguruan tinggi. Tepatnya di Jurusan Ilmu Sosial dan Politik, di FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado. Selain itu, dia juga melanjutkan studinya di The Christian Leadership & Secound Leanguestic di Cornerstone College, Australia.
Semasa kuliah, Lukas Enembe dikenal sebagai mahasiswa yang aktif. Ini dibuktikan dengan aktivitas organisasi yang diikutinya. Lukas Enembe pernah menjadi Ketua Mahasiswa Jawijapan Sulawesi Utara pada tahun 1989-1992, serta menjadi pengurus SEMAH FISIP UNSRAT Manado pada tahun 1990-1995.
Karier Politik Lukas Enembe
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Lukas Enembe adalah Gubernur Papua ke-3 dalam era otonomi khusus di Papua yang dipilih langsung oleh rakyat secara demokratis. Namun, sebelum memimpin provinsi ini dia harus melalui proses panjang dan berliku.
Pada awalnya, Lukas Enembe meniti karier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor SOSPOL Kabupaten Merauke sejak tahun 1997. Kemudian, ia sempat mengambil izin untuk melanjutkan studi di Australia sampai tahun 2001.
Setelah menyelesaikan studinya di Australia, Lukas Enembe mulai membangun dan meniti karier sebagai politisi. Dia tercatat pernah menjadi Wakil Bupati Puncak Jaya untuk periode 2001-2006.
Langkah berikutnya yang dilakukan oleh Lukas Enembe adalah mencoba mencalonkan diri sebagai Gubernur pada tahun 2013. Berkat kerja kerasnya, dia tampil sebagai pemenang dan menjadi Gubernur Papua.
Sosok dan profil Lukas Enembe dikenal sebagai pemimpin berjiwa besar dan moderat. Lukas dianggap mampu menjaga toleransi beragama dan golongan di Papua. Dia selalu berupaya untuk menjalin komunikasi yang baik dengan para tokoh agama dan golongan di Papua.
Lukas Enembe sendiri adalah Gubernur Papua Ke-13 sejak tahun 2013. Sebagai pemimpin, dia memiliki visi Papua bangkit dan mandiri.
Di bawah kepemimpinannya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Papua mencapai ratusan miliar bahkan triliunan rupiah. Nilai ini didapatkan dari pajak daerah, redistribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta PAD lain yang sah.
Merujuk databooks, PAD Papua tercatat menyentuh angka satu triliun rupiah pada tahun 2017. Di tahun 2018 jumlahnya menurun menjadi 924 miliar. PAD provinsi ini kembali naik jadi 938 miliar rupiah pada tahun 2019.
Pernah Dideportasi oleh Imigrasi Papua Nugini
Ada cerita menarik yang melekat pada diri Lukas Enembe. Salah satunya adalah dia pernah dideportasi oleh pihak imigrasi Papua Nugini karena Ilegal Stay. Dikutip dari Rri.co.id, Lukas mengunjungi negara tersebut dengan alasan untuk berobat. Dia datang tanpa membawa dokumen resmi. Lukas melintasi perbatasan dengan melewati "jalur tikus".
Kejadian ini sempat mengundang perhatian dari masyarakat. Kendati pernah mengalami insiden seperti ini, profil Lukas Enembe tetap dikenal sebagai pemimpin yang baik bagi masyarakat Papua.
Jumlah Kekayaan Lukas Enembe
Sebagai kepala daerah, kekayaan Lukas Enembe tentunya akan menjadi salah satu hal yang diperhatikan masyarakat. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang dilaporkan pada 31 Maret 2022 untuk Periodik 2021, jumlah kekayaan Lukas Enembe mencapai Rp. 33.784.396.870. Sumber kekayaan Lukas Enembe ini didominasi oleh aset tanah dan bangunan yang totalnya sekitar Rp. 13.604.441.000.
Demikianlah pembahasan mengenai profil Lukas Enembe. Sosoknya yang dikenal moderat dinilai sangat penting untuk menjaga kerukunan di provinsi tersebut.