Profil Usain Bolt, Manusia Tercepat di Dunia Peraih 8 Medali Emas

Flickr/Nick Webb
Usain Bolt berpose di Olimpiade London 2012. Saat ini Usain Bolt memegang rekor sebagai manusia tercepat di dunia.
Editor: Intan
3/8/2022, 08.59 WIB

Kemampuan berlari seseorang dapat diukur berdasarkan kecepatan dan waktu. Kedua aspek tersebut diukur menggunakan teknologi laser dengan tingkat akurasi yang tinggi. Selain itu, teknologi ini juga dapat menganalisis potensi kelemahan seorang pelari.

Pada 2011, sekelompok peneliti dari tim K.U.Leuven menggunakan teknologi laser untuk mengukur kecepatan pelari Usain Bolt. Hasilnya, Usain Bolt dapat berlari dengan kecepatan 43,99 kilometer per jam, menjadikannya manusia tercepat di dunia. Ia dapat menyelesaikan lintasan 100 meter dalam waktu 9,76 detik. Rekor tersebut masih diraihnya hingga saat ini.

Profil Usain Bolt, Pelari dari Jamaika

Usain Bolt adalah seorang atlet lomba lari jarak pendek asal Jamaika, sekaligus menjadi manusia tercepat di dunia. Bolt saat ini memegang rekor dunia untuk lari jarak pendek 100 meter dan 200 meter kategori putra. Melansir The Guardian, Bolt berhasil mencapai jarak 100 meter dalam 9,58 detik dan 200 meter dalam 19,19 detik. Bolt juga memenangkan delapan medali emas dalam tiga ajang Olimpiade.

Bolt lahir dengan nama lengkap Usain St Leo Bolt pada 21 Agustus 1986 di Sherwood Content, Jamaika. Orang tuanya bernama Wellesley dan Jennifer Bolt, keduanya mengelola toko kelontong lokal.

Mengutip Britannica, Bolt merupakan fans tim sepak bola Real Madrid dan Manchester United. Ia juga senang dengan olahraga kriket. Selama bersekolah di Waldensia Primary School, ia mulai menunjukkan bakat berlari, sehingga guru olahraganya menyarankan untuk bergabung dengan tim trek dan lapangan.

Pada usia 12 tahun, Bolt mulai berkompetisi dalam olahraga sekolah dan dia selalu menjadi yang teratas, mengalahkan teman-teman sekelasnya. Kemudian di usia 15 tahun, Bolt berkompetisi di kejuaraan dunia junior 2002 di Stadion Nasional Jamaika di Kingston.

Bolt memenangkan emas untuk kategori 200 meter, menjadikannya juara termuda kategori pria junior. Pada usia 16 tahun Bolt mencetak rekor untuk jarak 200 meter junior, yaitu 20,13 detik.

Menjadi Profesional di Usia 17 Tahun dan Sempat Cedera

Di bawah bimbingan pelatih baru Fitz Coleman, Bolt yang saat itu berusia 17 tahun menjadi profesional pada tahun 2004. Ia berkompetisi di CARIFTA Games di Bermuda. Ia kembali mencetak rekor dengan waktu 19,93 detik dalam kategori jarak 200 meter, menjadikannya remaja pertama yang berhasil berlari selama kurang dari 20 detik.

World Athletics melaporkan, saat berlatih, Bolt mengalami cedera urat lutut. Bolt merasakan sakit kemudian diperiksa di rumah sakit terdekat. Hasil pemindaian MRI menunjukkan ada robekan kecil di urat lututnya.

Tim Bolt khawatir jika ia tidak bisa berkompetisi selama satu musim. Untungnya, para dokter mengatakan bahwa Bolt bisa kembali beraktivitas dalam dua minggu. Agar Bolt bisa sembuh secara optimal, ia harus absen dari kejuaraan World Junior Championships 2004.

Meski demikian, Bolt tetap memenuhi kualifikasi untuk Olimpiade 2004 di Athena, Yunani. Bolt berlari di kategori 200 meter. Tetapi, ia tereliminasi saat ronde pertama dengan kecepatan 21,05 detik.

Melihat performa Bolt, banyak perguruan tinggi AS yang menawarkan beasiswa. Namun, Bolt memilih tetap di Jamaika dan berlatih di The University of Technology Jamaica.

Debut Internasional di Olimpiade Beijing 2008

Prestasi manusia tercepat di dunia satu ini cukup cemerlang, sehingga sukses membawanya ke ajang Olimpiade Beijing 2008. Ia fokus pada kategori 100 meter dan 200 meter. Bolt menjadi pemegang rekor dunia di Olimpiade Beijing, ia menang kategori 100 meter dalam 9,69 detik, 200 meter dalam 19,30 detik, dan lari estafet 4x100 meter dalam 37,10 detik.

Namun, Bolt kehilangan medali emas kategori lari estafet 4x100 meter karena pelanggaran doping yang dilakukan oleh rekan setimnya, Nesta Carter. Dalam perlombaan, Carter menjalankan merupakan pelari pembuka, sementara Bolt menjadi pelari tongkat estafet ketiga dalam tim yang juga terdiri dari Michael Frater dan Asafa Powell.

International Olympic Committee menemukan bahwa Carter menggunakan methylhexaneamine yang dilarang. Aturan Olimpiade menyatakan, seluruh tim estafet dapat didiskualifikasi dan medalinya dicabut jika salah satu pelari gagal dalam tes doping.

Kejadian tersebut tidak membuat Bolt patah semangat. Ia terus mengikuti kompetisi domestik dan internasional, termasuk ÅF Golden League, Berlin World Championships 2009, IAAF Diamond League 2010, dan World Championships 2011.

Bolt kembali ke ajang Olimpiade Musim Panas London 2012, di mana ia memenangkan medali emas kategori 100 meter dengan waktu 9,63 detik. Dengan kemenangan ini, Bolt menjadi pria pertama yang mempertahankan gelarnya sejak Carl Lewis pada 1988. Bolt juga menang di kategori 200 meter dalam 19,32 detik. Saat hari terakhir Olimpiade, Bolt, Carter, Michael Frater, dan Blake bergabung dalam tim estafet 4x100 meter dan berhasil meraih medali emas.

Karir Bolt terus berkembang pesat, ia memenangkan berbagai ajang pertandingan, termasuk Olimpiade Rio 2016, di mana ia mendapatkan medali emas kategori 100 meter dan 200 meter. Prestasi ini menjadikannya atlet pertama yang menang kategori 200 meter tiga kali berturut-turut. Bolt juga berpartisipasi dalam kategori lari estafet 4x100 meter dan memenangkan medali emas.

Hingga 2012, Bolt telah memenangkan delapan medali emas Olimpiade.

Memutuskan Pensiun di Usia 31 Tahun

Selama berkarir, manusia tercepat di dunia ini mengalami beberapa cedera yang cukup parah. Pada World Championships 2014, Independent melaporkan, Bolt ambruk di trek sambil memegangi bagian kaki kirinya. Ia menolak bantuan dengan bantuan kursi roda, bersikeras menyeret dirinya kembali berdiri dan melintasi garis finis untuk terakhir kalinya meskipun terlihat sangat kesakitan.

Bolt kembali cedera saat berkompetisi di World Championship 2017. Ia mengalami robekan di proksimal myotendinous junction dari bisep femoris di hamstring kaki kiri dengan retraksi parsial. Untuk sembuh, Bolt perlu rehabilitasi selama tiga bulan.

Setelah mempertimbangkan usia dan riwayat cedera yang dialami, Bolt memutuskan untuk pensiun. Bolt memenangkan total delapan medali emas Olimpiade pada 2008, 2012 dan 2016. Di luar Olimpiade, Bolt juga memenangkan 14 medali kejuaraan dunia.

Setelah pensiun, Bolt mencoba beberapa opsi, termasuk sepak bola dan musik. Dia juga menikah dan menjadi ayah dari tiga anak. Kini, aktivitas Bolt seputar menghadiri acara dan menjadi bintang iklan beberapa produk.