Fadjar “Bobcat” Prasetyo, KSAU Penjaga Langit Indonesia

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menghadiri acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin (15/8/2022).
29/11/2022, 12.11 WIB

Presiden akhirnya mengajukan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI. Yudo akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR sebelum resmi menggantikan Panglima TNI saat ini, Andika Perkasa. 

Sebelum Presiden memilih Yudo, beberapa nama calon pengganti Andika juga sempat muncul ke permukaan. Salah satunya adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo. Seperti Yudo Margono, karir Fadjar di dunia militer juga cukup mentereng.

Fadjar menjadi KSAU sejak Mei 2020 lalu, menggantikan Marsekal TNI Yuyu Sutisna yang pensiun pada Juni 2020. 

Dikutip dari berbagai sumber, KSAU ke-23 ini lahir pada 9 April 1966. Fajar lulus dari Akademi Angkatan Udara pada 1988 dengan pangkat letnan dua. Ia mulai menerbangkan pesawat dua tahun kemudian, setelah lulus dari sekolah penerbang. 

Ia meniti karir sebagai penerbang pesawat tempur A-4 Skyhawk di Skuadron 11, Landasan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar. Jabatan tersebut ia emban dari 1990 hingga 1995 dan memperoleh tanda panggilan alias callsign “Bobcat”.

Bertolak dari Makassar, Fajar kemudian bertugas sebagai perwira penerbang Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Yogyakarta. Dalam jabatan ini, ia menerbangkan pesawat Fokker F-28 dan Boeing-707. Fajar pun dipromosikan sebagai Komandan skuadron tersebut dan menerbangkan Boeing 737-200. 

Dengan pangkat kolonel penerbang, Fajar didapuk menjadi Komandan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma pada 2013. Lelaki ini bertanggungjawab membina beberapa skuadron, seperti skuadron udara 31 sebagai angkut berat, skuadron udara 2 sebagai angkut ringan, skuadron udara 17 sebagai angkut VIP dan VVIP, serta skuadron udara 45 untuk VVIP.

Jabatan ini ia emban hingga 2016 untuk kemudian menjadi Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) pada Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Udara (Kodiklatau). Pada Oktober 2016, Fadjar pun dipercaya sebagai Komandan Lanud Halim Perdanakusuma ke-39 dengan pangkat Marsekal Pertama. 

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2018, kariernya meningkat menjadi Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II (Pangkoopsau) berpangkat Marsekal Muda. Ia mengendalikan keamanan udara wilayah Indonesia bagian timur.

Karier Moncer di Indonesia bagian Barat

Pada 2019, Fadjar dipindah tugaskan menjaga wilayah udara Indonesia bagian barat. Pangkatnya kala itu adalah Pangkoopsau I. daerah yang menjadi tanggung jawabnya meliputi Sumatera, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Merujuk laman resmi TNI AU, Fadjar memiliki kinerja yang baik dalam jabatan ini. Tercatat pada Oktober 2019, dirinya memperoleh apresiasi kinerja dari KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Fadjar berhasil melaksanakan berbagai tugas operasi dengan aman, lancar, dan dengan predikat zero accident

“Marsda TNI Fadjar juga telah berhasil membawa Koopsau I membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan. Seperti Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menangani karhutla di Sumatera dan Kalimantan, penanggulangan gempa bumi Palu, dan evakuasi korban unjuk rasa di Wamena,” ujar Yuyu dilansir dari laman resmi TNI AU.

Tugas terakhir yang diemban Fadjar sebelum menjadi KSAU adalah sebagai Panglima Komando gabungan wilayah pertahanan (Pangkogabwilhan) II. Ini adalah sebuah organisasi TNI yang diresmikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kala itu. 

Reporter: Amelia Yesidora