Profil Rycko Amelza Dahniel, Kepala BNPT Baru

ANTARA FOTO/Immanuel Citra Senjaya
Komisaris Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel (tengah).
3/4/2023, 15.07 WIB

Komisaris Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel akan memimpin Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mulai Senin (3/4). Presiden Joko Widodo akan melantiknya pada sore ini.

Ryocko mendapat jabatan itu usai resmi mendapat promosi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Jumat lalu. Ia menjadi kepala BNPT ke-6, menggantikan Boy Rafli Amar yang memasuki masa pensiun pada akhir bulan lalu. 

Karier Rycko Amelza Dahniel

Sebelum memulai karier kepolisiannya, Rycko menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang, Jawa Tengah. Pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, itu menjadi lulusan terbaik dan dengan demikian memperoleh Adhi Makayasa pada 1988. Ini adalah penghargaan tahunan yang diberikan ke lulusan terbaik di Kepolisian Neegara Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Rycko kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang pascasarjana. Pada 2001, ia menyelesaikan studinya di program Magister Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat. Lalu ia memperoleh gelar doktor di bidang Kajian Ilmu Kepolisian di universitas tersebut pada 2008.

Pada 1989, Rycko mengawali karier kepolisiannya sebagai perwira pertama di Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya). Sebagai lulusan Akpol, Rycko saat itu berpangkat Letnan Dua (Inspektur Polisi Dua).

Karier kepolisian Rycko menunjukkan progres yang konsisten. Pada 2008, ia mendapat promosi menjadi Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Utara. Ia kemudian memanjat struktur komando dengan menjadi Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Jawa Barat pada 2013.

Pada 2016, karier kepolisian Rycko memasuki babak baru seiring dengan pelantikannya sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatera utara. Rycko juga sempat memimpin Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada 2020. Selama memimpin struktur komando level provinsi ini, ia menyandang pangkat Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol).

Sebelum menjadi kepala BNPT, Rycko mengepalai Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri sejak Februari 2021. Jabatan ini ia emban kira-kira setahun setelah menyandang Komnjen Pol atau bintang tiga.

Komisaris Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.)

Pengalaman Rycko Amelza Daniel

Pemilihan Rycko sebagai kepala BNPT sejalan dengan pengalamannya. Ia merupakan bagian dari tim Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang menyergap teroris Dokter Azahari bin Husin dan kelompoknya di sebuah vila di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Kapolri Jenderal Pol Sutanto kemudian memberikannya sebuah penghargaan. Rekan setimnya, seperti Tito Karnavian dan Idham Azis, juga memperoleh penghargaan tersebut. 

Tito lalu menjabat sebagai Kapolri pada Juli 2016 sampai Oktober 2019. Posisi ini kemudian digantikan Idham hingga Januari 2021. 

Dokter Azahari merupakan teroris yang diduga kuat sebagai dalang untuk sejumlah serangan pengeboman di Indonesia, termasuk Bom Bali pada 2002 dan 2005. Insinyur asal Malaysia ini diduga yang menulis panduan membuat bom di organisasi teroris Jemaah Islamiyah berdasarkan pelatihan yang ia peroleh di Afghanistan.

Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman